Comparing assessment with qualitati

Comparing assessment with qualitative research, Everitt et al. (1992) stress the value of the spirit of enquiry, making assumptions explicit, thinking through theoretical perspectives, clarifying hypotheses and testing them while engaging and listening to people’s worlds and remaining conscious ‘of the pervasiveness of ideology in the way we see the world’ (p. 4). If assessments are undertaken with the same methodological rigour as sound qualitative research, they will necessarily include: a clear statement of intent; the development of more that one hypothesis about the nature of the problems and solutions; and a clear statement on how the final judgement can be tested in terms of demonstrable outcomes. The acid test of the assessment is satisfaction with subsequent decisions and actions taken by both counsellor and client.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Membandingkan penilaian dengan riset kualitatif, Everitt et al. (1992) menekankan pentingnya semangat penyelidikan, membuat asumsi eksplisit, berpikir melalui perspektif teoritik, memperjelas hipotesa dan menguji mereka sementara terlibat dan mendengarkan orang-orang di dunia dan tetap sadar ' meluasnya ideologi dalam cara kita melihat dunia' (MS 4). Jika penilaian dilakukan dengan kekakuan metodologis yang sama sebagai suara riset kualitatif, mereka akan selalu mencakup: pernyataan yang jelas mengenai maksud; pengembangan lebih bahwa satu hipotesis tentang sifat dari masalah-masalah dan solusi; dan pernyataan yang jelas pada bagaimana penilaian akhir dapat diuji dalam hal hasil dapat dibuktikan. Uji asam penilaian adalah kepuasan dengan berikutnya keputusan dan tindakan yang diambil oleh konselor dan klien.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Membandingkan penilaian dengan penelitian kualitatif, Everitt et al. (1992) menekankan nilai semangat penyelidikan, membuat asumsi eksplisit, memikirkan perspektif teoritis, mengklarifikasi hipotesis dan menguji mereka saat menarik dan mendengarkan dunia rakyat dan tetap sadar 'dari kegunaan ideologi dalam cara kita melihat dunia' (hal. 4). Jika penilaian yang dilakukan dengan kekakuan metodologis yang sama seperti penelitian kualitatif suara, mereka tentu akan mencakup: pernyataan yang jelas tentang tujuan; pengembangan lebih dari satu hipotesis tentang sifat masalah dan solusi; dan pernyataan yang jelas tentang bagaimana penghakiman terakhir dapat diuji dalam hal hasil nyata. Uji asam dari penilaian tersebut adalah kepuasan dengan keputusan selanjutnya dan tindakan yang diambil oleh kedua konselor dan klien.