We have given to thee, Adam, no fix

We have given to thee, Adam, no fixed seat, no form of thy very own, no gift peculiarly thine, that thou mayest feel as thine own, have as thine own, possess as thine own the seat, the forms, the gifts which thou thyself shalt desire. . . . Thou art confined by no bounds; and thou wilt fix laws of nature for thyself. . . . Thou, like a judge appointed for being honorable, art the molder and maker of thyself, thou mayest sculpt thyself into whatever shape thou prefer. Thou canst grow downwards into the lower natures which are brutes. Thou canst again grow upwards from thy soul’s reason into the higher natures which are divine

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kami telah memberikan kepadamu, Adam, kursi tidak tetap, tidak ada bentuk Mu sendiri, tidak ada hadiah khusus, bahwa engkau boleh merasa sebagai Mu sendiri, sebagai Mu, memiliki sebagai Mu kursi, bentuk, hadiah yang engkau akan engkau inginkan.... Engkau suam dibatasi oleh batas-batas tidak; dan engkau memperbaiki hukum alam untuk dirimu.... Engkau, seperti seorang hakim yang ditunjuk untuk menjadi terhormat, seni cetakannya dan pembuat dirimu sendiri, kamu boleh memahat dirimu sendiri ke dalam bentuk apa pun engkau lebih suka. Engkau Dapatkah bertumbuh ke bawah dengan sifat yang lebih rendah yang kasar. Engkau lagi Dapatkah tumbuh ke atas dari jiwa mu alasan menjadi lebih tinggi sifat yang ilahi

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kami telah memberikan kepadamu, Adam, tidak ada kursi tetap, tidak ada bentuk-Mu sendiri, tidak ada hadiah Mu khas, supaya engkau merasa seolah-Mu sendiri, memiliki sebagai Mu sendiri, miliki sebagai Mu memiliki kursi, bentuk, hadiah yang Engkau dirimu keinginan engkau. . . . Engkau dibatasi oleh tidak ada batas; dan engkau memperbaiki hukum alam untuk dirimu sendiri. . . . Engkau, seperti hakim yang ditunjuk untuk menjadi terhormat, seni yang cetakan dan pembuat dirimu sendiri, engkau menyerapah memahat dirimu sendiri ke dalam bentuk apapun yang engkau sukai. Engkau dapat tumbuh ke bawah ke sifat rendah yang biadab. Tak akan bisa lagi tumbuh ke atas dari alasan jiwamu ke dalam sifat lebih tinggi yang ilahi