Chenzokov stared at his office door

Chenzokov stared at his office door, his mind racing.
Aliens! He knew that they were statistically possible, even likely, but he never expected to
meet any. Habitable planets in the galaxy were just too hard to come by for alien species to
cross paths with any frequency.
Major Killian didn’t understand that. The same rarity of habitable worlds that made XT
contact so unlikely was the same reason humanity couldn’t afford to give up New Eden just
because another species might and there was still no proof of this have gotten there first.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Chenzokov menatap pintu kantor, balap pikiran nya.
alien! Dia tahu bahwa mereka adalah Statistik mungkin, bahkan mungkin, tapi dia tidak pernah berharap untuk
bertemu. Planet-planet layak huni di galaksi yang terlalu sulit untuk datang untuk spesies asing untuk
berpapasan dengan frekuensi.
Killian utama tidak mengerti itu. Kelangkaan sama layak huni dunia yang membuat XT
Hubungi begitu tidak mungkin adalah alasan yang sama umat manusia tidak mampu untuk menyerah Eden baru hanya
karena mungkin spesies lain dan masih ada bukti ini sudah ada terlebih dahulu.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Chenzokov menatap pintu kantornya, balap pikirannya.
Aliens! Dia tahu bahwa mereka secara statistik mungkin, bahkan mungkin, tapi dia tidak pernah diharapkan untuk
memenuhi. Planet dihuni di galaksi yang terlalu sulit didapat untuk spesies asing untuk
berpapasan dengan setiap frekuensi.
Mayor Killian tidak mengerti bahwa. Kelangkaan yang sama dunia dihuni yang membuat XT
kontak sehingga tidak mungkin adalah alasan yang sama kemanusiaan tidak mampu untuk menyerah New Eden hanya
karena spesies lain mungkin dan masih belum ada bukti ini telah sampai di sana pertama.