Girard withdrew back, avoiding the

Girard withdrew back, avoiding the powerful blow, and corrected his posture.

“Kuku, haha, haha, that’s right. Good grief, I got greedy since the enhancement worked smoothly, huh?”

A strained laugh unintentionally leaked out from Girard, answering Shin’s remark. What exactly was he thinking? He reserved his power for the biggest game, Shin, he shouldn’t keep thinking as if he was the same as before. Such thoughts were discarded together while he exhaled.

Does the chance of winning disappear when Shin moves? Does he have the stamina?

Such thoughts were for a person who had the time.

“No, not now. With my remaining strength, my fangs will reach yoouuu!!”

He began to run with those words. As an answer to Shin’s shout, he returned a blow right to the front.

Shin didn’t avoid it. The swung down blade was pushed up, Girard’s shout was answered.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Girard mundur kembali, menghindari pukulan kuat, dan diperbaiki posturnya."Kuku, haha, haha, itu benar. Astaga, aku punya serakah karena peningkatan bekerja dengan lancar, ya? "Tertawa tegang sengaja bocor dari Girard, menjawab komentar Shin. Apa sebenarnya yang sedang ia berpikir? Dia milik kuasa-Nya untuk permainan terbesar, Shin, ia tidak boleh terus berpikir seakan ia adalah sama seperti sebelumnya. Pikiran semacam itu dibuang bersama-sama sementara ia dihembuskan.Apakah kesempatan yang menang menghilang ketika Shin bergerak? Apakah ia memiliki stamina?Pikiran semacam itu sama untuk orang yang punya waktu."Tidak, tidak sekarang. Dengan kekuatan tersisa, taring saya akan mencapai yoouuu!!"Dia mulai berjalan dengan kata-kata. Sebagai jawaban untuk Shin berteriak, ia kembali hak pukulan ke depan.Shin tidak menghindarinya. Pisau berayun turun telah didorong, berteriak Girard's dijawab.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Girard mundur kembali, menghindari pukulan kuat, dan dikoreksi postur tubuhnya. "Kuku, haha, haha, itu benar. Astaga, aku jadi serakah karena perangkat tambahan bekerja dengan lancar, ya? " Tertawa tegang tidak sengaja bocor dari Girard, menjawab komentar Shin. Apa sebenarnya yang dia pikirkan? Dia milik kekuasaannya untuk pertandingan terbesar, Shin, ia tidak harus terus berpikir seolah-olah ia sama seperti sebelumnya. Pikiran seperti itu dibuang bersama-sama saat dia menghela napas. Apakah kesempatan untuk menang hilang ketika Shin bergerak? Apakah dia punya stamina? Pikiran semacam itu untuk orang yang punya waktu. "Tidak, tidak sekarang. Dengan kekuatan yang tersisa saya, taring saya akan mencapai yoouuu !! " Dia mulai berlari dengan kata-kata. Sebagai jawaban teriakan Shin, ia kembali pukulan kanan ke depan. Shin tidak menghindarinya. Mengayunkan pisau itu mendorong, berteriak Girard dijawab.