While these selection criteria may

While these selection criteria may be effective for
tracking as many potential terrorists as possible, they
also lead to many more erroneous entries on the list
than if the process required more finely tuned information
to add new entries. Notable examples of ‘false
positives’ include Michael Hicks, an 8-year-old New
Jersey Cub Scout who is continually stopped at the
airport for additional screening and the late senator
Ted Kennedy, who had been repeatedly delayed in
the past because his name resembles an alias once
used by a suspected terrorist. Like Kennedy, Hicks
may have been added because his name is the same
or similar to a different suspected terrorist.
These incidents call attention to the quality and
accuracy of the data in the TSC consolidated
terrorist watch list. In June 2005, a report by the
Department of Justice’s Office of the Inspector
General found inconsistent record counts, duplicate
records, and records that lacked data fields or had
unclear sources for their data. Although TSC
subsequently enhanced its efforts to identify and
correct incomplete or inaccurate watch list records,
the Inspector General noted in September 2007 that
TSC management of the watch list still showed some
weaknesses.
Given the option between a list that tracks every
potential terrorist at the cost of unnecessarily tracking
some innocents, and a list that fails to track
many terrorists in an effort to avoid tracking innocents,
many would choose the list that tracked every
terrorist despite the drawbacks. But to make matters
worse for those already inconvenienced by wrongful
inclusion on the list, there is currently no simple and

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sementara kriteria seleksi ini mungkin efektif untukPelacakan teroris potensial sebanyak mungkin, merekajuga menyebabkan banyak entri lebih salah pada daftardaripada jika proses diperlukan informasi lebih terseteluntuk menambahkan entri baru. Contoh terkenal ' palsupositif termasuk Michael Hicks, 8-tahun baruJersey Cub Scout yang terus-menerus berhenti diBandara untuk skrining tambahan dan almarhum senatorTed Kennedy, yang telah berulang kali tertunda dimasa lalu karena nama-Nya menyerupai alias sekalidigunakan oleh seorang tersangka teroris. Seperti Kennedy, Hicksmungkin telah ditambahkan karena nama-Nya samaatau mirip dengan seorang teroris dugaan yang berbeda.Insiden ini menarik perhatian terhadap kualitas danakurasi data di TSC konsolidasiDaftar teroris menonton. Pada bulan Juni 2005, laporanKantor Departemen KehakimanUmum ditemukan tidak konsisten Catatan penting, duplikatCatatan, dan catatan yang tidak memiliki bidang data atau telahsumber-sumber yang jelas untuk data mereka. Meskipun TSCkemudian ditingkatkan upaya untuk mengidentifikasi danCatatan Daftar menonton benar tidak lengkap atau tidak akurat,Inspektur Jenderal dicatat pada bulan September 2007 yangPengelolaan TSC daftar tontonan masih menunjukkan beberapakelemahan.Diberi pilihan antara daftar yang melacak setiapteroris potensial pada biaya tidak perlu pelacakanbeberapa yang tidak bersalah, dan daftar yang gagal untuk melacakbanyak teroris dalam upaya untuk menghindari pelacakan tidak bersalah,banyak yang akan memilih daftar yang dilacak setiapteroris meskipun kekurangan. Tetapi untuk membuat hal-halburuk bagi sudah terganggu oleh salahdimasukkan pada daftar, ada saat ini tidak sederhana dan

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sementara kriteria seleksi ini mungkin efektif untuk
melacak sebanyak teroris potensial sebanyak mungkin, mereka
juga menyebabkan banyak entri lebih salah pada daftar
daripada jika proses diperlukan lebih tersetel informasi
untuk menambahkan entri baru. Contoh penting dari 'false
positif' termasuk Michael Hicks, sebuah New 8 tahun
Jersey Cub Scout yang terus berhenti di
bandara untuk pemeriksaan tambahan dan senator akhir
Ted Kennedy, yang telah berulang kali tertunda di
masa lalu karena menyerupai namanya alias sekali
digunakan oleh tersangka teroris. Seperti Kennedy, Hicks
mungkin telah ditambahkan karena namanya sama
atau mirip dengan tersangka teroris yang berbeda.
Semua insiden ini memperhatikan kualitas dan
akurasi data dalam TSC konsolidasi
daftar teroris menonton. Pada bulan Juni 2005, sebuah laporan oleh
Departemen Kantor Kehakiman Inspektur
Jenderal menemukan jumlah yang tidak konsisten catatan, duplikat
catatan, dan catatan yang tidak memiliki bidang data atau memiliki
sumber tidak jelas untuk data mereka. Meskipun TSC
kemudian ditingkatkan upaya untuk mengidentifikasi dan
catatan daftar menonton tidak lengkap atau tidak akurat benar,
Inspektur Jenderal mencatat pada bulan September 2007 yang
manajemen TSC dari daftar menonton masih menunjukkan beberapa
kelemahan.
Mengingat pilihan antara daftar yang melacak setiap
potensi teroris pada biaya dari yang tidak perlu melacak
beberapa orang tak berdosa, dan daftar yang gagal untuk melacak
banyak teroris dalam upaya untuk menghindari pelacakan tak bersalah,
banyak yang akan memilih daftar yang dilacak setiap
teroris meskipun kekurangan. Tapi untuk membuat masalah
lebih buruk bagi mereka yang sudah terganggu oleh salah
inklusi pada daftar, saat ini belum ada yang sederhana dan