Since it was introduced in mid-1960

Since it was introduced in mid-1960 s, multi-criteria decision making (MCDM) has been a hot topic in decision making and systems engineering, and been proven as a useful tool due to its broad applications in a number of practical problems [1,2,3]. In most of existing literatures, the criteria in MCDM problems are commonly regarded as independent and the relationships among criteria are seldom discussed. In fact, due to the complexity of MCDM problems in our daily lives, there may be various connections among criteria. A possible kind of relationships among criteria can be prioritizations, as stated by Yager [4,5], and a typical example can be the relationship between the criteria of safety and cost in the case of selecting a bicycle for child. We usually do not allow a loss in safety to be compensated by a benefit in cost, i.e., tradeoffs between safety and cost are unacceptable in this case. Simply speaking, there is prioritization between the criteria of safety and cost, and safety has a higher priority than cost. Such a kind of MCDM problems with prioritizations among criteria are called prioritized MCDM ones.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sejak diperkenalkan pada pertengahan 1960-an s, multi kriteria keputusan (MCDM) telah menjadi topik panas dalam pengambilan keputusan dan rekayasa sistem, dan telah terbukti sebagai alat yang berguna karena aplikasi luas dalam sejumlah masalah-masalah praktis [1,2,3]. Dalam sebagian besar literatur yang ada, kriteria masalah MCDM sering dianggap sebagai independen dan hubungan antara kriteria jarang dibahas. Pada kenyataannya, karena kompleksitas masalah-masalah MCDM dalam kehidupan sehari-hari, mungkin ada berbagai hubungan antara kriteria. Jenis hubungan antara kriteria mungkin dapat prioritizations, seperti yang dinyatakan oleh Yager [4,5], dan contoh khas dapat hubungan antara kriteria keamanan dan biaya dalam hal memilih sepeda untuk anak. Kami biasanya tidak mengizinkan kerugian dalam keselamatan untuk dapat dikompensasi oleh keuntungan dalam biaya, yaitu, timbal balik antara keselamatan dan biaya tidak dapat diterima dalam kasus ini. Hanya berbicara, ada prioritas antara biaya dan kriteria keamanan, dan keselamatan memiliki prioritas yang lebih tinggi daripada biaya. Semacam MCDM masalah dengan prioritizations antara kriteria disebut prioritas MCDM yang.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sejak diperkenalkan pada pertengahan 1960 s, multi-kriteria pengambilan keputusan (MCDM) telah menjadi topik panas dalam pengambilan keputusan dan rekayasa sistem, dan telah terbukti sebagai alat yang berguna karena aplikasi yang luas dalam sejumlah masalah praktis [1 , 2,3]. Dalam kebanyakan literatur yang ada, kriteria dalam masalah MCDM umumnya dianggap sebagai independen dan hubungan di antara kriteria jarang dibahas. Bahkan, karena kompleksitas masalah MCDM dalam kehidupan kita sehari-hari, mungkin ada berbagai koneksi antara kriteria. Semacam kemungkinan hubungan antara kriteria dapat prioritizations, seperti yang dinyatakan oleh Yager [4,5], dan contoh yang khas dapat menjadi hubungan antara kriteria keselamatan dan biaya dalam kasus memilih sepeda untuk anak. Kami biasanya tidak mengizinkan kerugian dalam keselamatan harus dikompensasi oleh keuntungan biaya, yaitu, timbal balik antara keselamatan dan biaya yang tidak dapat diterima dalam kasus ini. Cukup berbicara, ada prioritas antara kriteria keselamatan dan biaya, dan keamanan memiliki prioritas lebih tinggi daripada biaya. Seperti jenis masalah MCDM dengan prioritizations antara kriteria disebut diprioritaskan yang MCDM.