In the engagement letter prepared b

In the engagement letter prepared by Abernethy and Chapman (see Exhibit 3-1), the firm stated that it expected "to obtain reasonable but not absolute assurance that major misstatements do not exist." When a material misstatement goes undetected and is reported in the client's financial statements, the question to be raised concerns the difference between reasonable and absolute assurance. In assessing responsibility in such cases, the public accounting firm is judged against the work of the average prudent auditor. The firm must provide proof that the examination was performed at least as well as would have been done by the average prudent auditor. If a misstatement is missed that would have been detected by the average prudent auditor, the firm is normally considered to be guilty of negligence in the performance of the audit examination. In that case, any losses incurred by the client company resulting from this mistake can be recaptured from the firm. However, because Lakeside is privately owned, the CPA firm will probably be liable to third parties for losses only if gross negligence can be proven. Unfortunately, the distinction between negligence and gross negligence is not clearly delineated by the courts.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dalam Surat pertunangan disiapkan oleh Abernethy dan Chapman (melihat pameran 3 - 1), perusahaan menyatakan bahwa ia diharapkan "untuk mendapatkan jaminan masuk akal tapi tidak mutlak bahwa utama Kekristianan tidak ada." Ketika salah saji material pergi tidak terdeteksi dan dilaporkan dalam laporan keuangan klien, pertanyaan yang diajukan mengenai perbedaan antara kepastian yang masuk akal dan mutlak. Dalam menilai tanggung-jawab dalam kasus tersebut, Kantor Akuntan publik dinilai terhadap pekerjaan auditor bijaksana rata-rata. Perusahaan harus memberikan bukti bahwa pemeriksaan dilakukan setidaknya serta akan telah dilakukan oleh auditor bijaksana rata-rata. Jika kesalahan pernyataan melewatkan yang akan telah terdeteksi oleh auditor bijaksana rata-rata, perusahaan biasanya dianggap bersalah atas kelalaian dalam melaksanakan pemeriksaan audit. Dalam hal ini, kerugian yang ditanggung oleh perusahaan klien yang dihasilkan dari kesalahan ini dapat ditangkap dari perusahaan. Namun, karena Lakeside adalah milik pribadi, CPA firm mungkin akan bertanggung jawab kepada pihak ketiga untuk kerugian hanya jika kelalaian dapat dibuktikan. Sayangnya, perbedaan antara kecerobohan dan kelalaian adalah tidak jelas digambarkan oleh pengadilan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dalam surat keterlibatan disiapkan oleh Abernethy dan Chapman (lihat Exhibit 3-1), perusahaan menyatakan bahwa pihaknya memperkirakan "untuk memperoleh keyakinan memadai tapi tidak mutlak bahwa salah saji utama tidak ada." Ketika salah saji material tidak terdeteksi dan dilaporkan dalam laporan keuangan klien, pertanyaan yang akan menimbulkan kekhawatiran perbedaan antara keyakinan memadai dan mutlak. Dalam menilai tanggung jawab dalam kasus tersebut, Kantor Akuntan Publik yang dinilai terhadap pekerjaan auditor bijaksana rata-rata. Perusahaan harus memberikan bukti bahwa pemeriksaan dilakukan setidaknya serta akan dilakukan oleh auditor bijaksana rata-rata. Jika salah saji yang tidak terjawab yang akan terdeteksi oleh auditor bijaksana rata-rata, perusahaan biasanya dianggap bersalah kelalaian dalam pelaksanaan pemeriksaan audit. Dalam hal ini, kerugian yang ditimbulkan oleh perusahaan klien yang dihasilkan dari kesalahan ini dapat direbut kembali dari perusahaan. Namun, karena Lakeside adalah milik pribadi, perusahaan CPA akan mungkin bertanggung jawab kepada pihak ketiga untuk kerugian hanya jika kelalaian dapat dibuktikan. Sayangnya, perbedaan antara kelalaian dan kelalaian tidak jelas digambarkan oleh pengadilan.