In addition to their role in fixati

In addition to their role in fixation of carbon dioxide, phytoplankton are thought by some workers to influence the earth’s climate through the production of dimethylsulfide, or DMS (Charlson et al. 1987). The idea has come to be known as the CLAW hypothesis, from the names of the authors. Most species of phytoplankton excrete DMS, and some of it escapes to the atmosphere, where it reacts to form a sulfate and a methane sulfonate aerosol (MSA). The latter substance stimulates the formation of clouds over the oceans, thus increasing albedo and reducing temperature at the earth’s surface.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Selain perannya dalam fiksasi karbon dioksida, fitoplankton dianggap oleh beberapa pekerja untuk mempengaruhi iklim bumi melalui produksi dimethylsulfide, atau DMS (Charlson et al. 1987). Ide telah datang untuk menjadi dikenal sebagai hipotesis CAKAR, dari nama-nama para penulis. Kebanyakan spesies fitoplankton mengeluarkan DMS, dan beberapa di antaranya lolos ke atmosfer, mana itu bereaksi terhadap bentuk sulfat dan metana sulfonate aerosol (MSA). Kedua substansi merangsang pembentukan awan atas lautan, sehingga meningkatkan albedo dan mengurangi suhu di permukaan bumi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Selain peran mereka dalam fiksasi karbon dioksida, fitoplankton diperkirakan oleh beberapa pekerja untuk mempengaruhi iklim bumi melalui produksi dimethylsulfide, atau DMS (Charlson et al. 1987). Idenya telah datang untuk dikenal sebagai hipotesis Claw, dari nama-nama penulis. Sebagian besar spesies fitoplankton mengeluarkan DMS, dan beberapa di antaranya lolos ke atmosfer, di mana ia bereaksi untuk membentuk sulfat dan aerosol metana sulfonat (MSA). Substansi kedua merangsang pembentukan awan di atas lautan, sehingga meningkatkan Albedo dan mengurangi suhu di permukaan bumi.