Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Letnan Jendral Urip Sumoharjo (Bapak Angkatan Perang Republik Indonesia) Jenderal Urip Sumoharjo, mungkin nama ini tidak setenar jenderal besar yang lain, seperti, misalnya, Jenderal Sudirman. Namun, sosok Jenderal Urip Sumoharjo ini ternyata punya peran besar bagi terbentuknya Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang saat ini menjadi payung keamanan negara Republik Indonesia. Karena itu, bersama Jenderal Sudirman, Jenderal Urip Sumoharjo diakui sebagai bapak Angkatan Perang Republik Indonesia.Jenderal Oerip Soemohardjo (lahir 22 Februari 1893 – meninggal pada pada 17 November 1948 pada umur 55 tahun) adalah diangkat jenderal dan kepala staf umum Tentara Nasional Indonesia pertama pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Lahir di Purworejo, Hindia Belanda, Oerip kecil adalah anak nakal yang s memperlihatkan kemampuan memimpin sejak sanggarnya dini.Memasuki zaman kemerdekaan, Urip Sumoharjo mengusulkan agar pemerintah segera membentuk lekukan tentara. Ushul itu disetujui kemudian terjadi berdiri Tentara Keamanan rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945 (tanggal 5 Oktober ditetapkan sebagai hari jadi TNI). Saat itu, ia masih saat di Gentan, di daerah Yogyakarta. Sementara teman-temannya bekas KNIL (Koninklijk Nederlands Indisch Leger) yang saat di Jakarta mengusulkan kepada Pemerintah agar ia diangkat menjadi pimpinan TKR.Dalam posisinya sebagai pemimpin tertinggi TKR, Urip Sumoharjo terus berupaya menyempurnakan keorganisasian tentara hingga kelak TKR berkembang menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).Pada 1948, Urip Sumoharjo mengundurkan diri dari Departemen Pndidikan sebagai Kepala Staf Umum TKR. Hal itu karena ia tidak setuju dengan Perjanjian Renville yang dianggapnya banyak merugikan Indonesia. Namun, kemudian terjadi, ia diangkat sebagai Voorlopige militer Presiden Soekarno.Secara berbagai macam bernaung panjang semasa hidupnya, termasuk kiprah pentingnya dalam dunia kemiliteran, Jenderal Urip Sumoharjo kemudian terjadi wafat pada 17 November 1948. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya bagi bangsa dan negara, pemerintah tlah menganugerahinya gelar Pahlawan Pembela Kemerdekaan berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 314/Tahun 1964, tanggal Desember 1964.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
