one must be careful to note that th

one must be careful to note that this type of research can be articulated thourgh two hypotheses, of which one is comparatively 'radical' - a kind of 'unnegotiable demand on the part of semiotics'- and the other appears to be comparatively 'moderate'.
the two hypotheses are: (i) the whole of culture must be studied as a semiotic phenomenon; (ii) all aspects of a culture can be studied as the contents of a semiotic activity. the radical hypothesis ussualy circulated in two extreme forms: "culture is only communication" and "culture is no more than a system of structured significations". theses formulas hint dangerously at idealism and should be changed to: "the whole of culture should be studied as a communicative phenomenon based on signification systems". this means that not only can culture be studied in this way but-as will be seen- only by studying it in this way can certain of its fundamental mechanisms be clarified.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

satu harus berhati-hati untuk dicatat bahwa jenis penelitian dapat jalan menelusuri diartikulasikan dua hipotesis, yang salah satunya adalah relatif radikal' - semacam 'unnegotiable permintaan dari semiotika' - dan yang lain tampaknya menjadi relatif 'moderat'.Hipotesis dua adalah: (i) seluruh budaya harus dipelajari sebagai fenomena semiotic; (ii) segala aspek budaya dapat dipelajari sebagai isi dari suatu kegiatan semiotic. sering radikal hipotesis beredar dalam dua bentuk ekstrim: "budaya adalah hanya komunikasi" dan "budaya tidak lebih dari sebuah sistem significations terstruktur". Tesis rumus petunjuk berbahaya pada idealisme dan harus diubah untuk: "seluruh budaya harus dipelajari sebagai fenomena yang komunikatif berdasarkan sistem penandaan". ini berarti bahwa tidak hanya dapat budaya dipelajari dengan cara ini tapi -seperti akan terlihat - hanya dengan belajar dengan cara ini dapat beberapa mekanisme yang mendasar diklarifikasi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

salah satu harus berhati-hati untuk dicatat bahwa jenis penelitian dapat diartikulasikan thourgh dua hipotesis, yang satu relatif 'radikal' - semacam 'permintaan ditawar-tawar lagi pada bagian dari semiotics'- dan lainnya muncul untuk menjadi relatif' moderat ' .
dua hipotesis adalah: (i) seluruh budaya harus dipelajari sebagai fenomena semiotik; (ii) semua aspek budaya dapat dipelajari sebagai isi dari kegiatan semiotik. hipotesis radikal ussualy beredar dalam dua bentuk ekstrim: "budaya hanya komunikasi" dan "budaya tidak lebih dari sebuah sistem penandaan terstruktur". tesis formula mengisyaratkan berbahaya di idealisme dan harus diubah menjadi: "seluruh budaya harus dipelajari sebagai fenomena komunikatif berdasarkan sistem penandaan". ini berarti bahwa tidak hanya dapat budaya dipelajari dengan cara ini, tetapi-seperti yang akan seen- hanya dengan mempelajari cara ini dapat tertentu mekanisme mendasar diklarifikasi.