Associated with positive regard is

Associated with positive regard is an attitude of nonpossessive caring and
warmth, which can be expressed in subtle ways such as through gestures, eye
contact, tone of voice, and facial expression. A genuine expression of caring
can be sensed by clients and will promote their development. In contrast, artifi
cial warmth can be as readily identifi ed and will not be helpful to group
members. If clients sense that the therapist’s expression of warmth is more a
technique than a genuine feeling, it becomes diffi cult for clients to trust the
genuineness of other reactions of the therapist.
It is a rare group facilitator who can genuinely provide unconditional acceptance
for every member on a consistent basis. Unconditional positive regard
can best be thought of as an attitude of receptiveness toward the subjective
and experiential world of the group member. From Lietaer’s (1984) perspective,
unconditionality means that the therapist values the deeper core of the
person. Through the therapist’s attempt at unconditionality, clients sense that
the therapist is on their side and that they will not be let down in spite of their
current diffi culties. In its optimal form, unconditionality expresses a deep belief
in another person. For a scholarly treatment of the controversial concept of
unconditional positive regard, see Lietaer (1984).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Terkait dengan hal positif adalah sikap peduli nonpossessive dankehangatan, yang dapat dinyatakan dalam cara yang halus seperti melalui gerakan, matakontak, nada suara, dan ekspresi wajah. Ekspresi pedulidapat merasakan oleh klien dan akan mempromosikan perkembangan mereka. Sebaliknya, artifiMA kehangatan dapat sebagai mudah identifikasi ed dan tidak akan membantu kelompokanggota. Jika klien merasa terapis ekspresi kehangatan lainteknik daripada perasaan yang tulus, menjadi sulit kultus bagi klien untuk mempercayaikeaslian dari reaksi lain terapis.Itu adalah seorang fasilitator langka kelompok yang benar-benar dapat memberikan penerimaan tanpa syaratuntuk setiap anggota secara konsisten. Hal positif tanpa syaratdapat terbaik dianggap sebagai sikap reseptif terhadap subjektifdan pengalaman dunia anggota grup. Dari perspektif Lietaer's (1984),unconditionality berarti bahwa terapis nilai-nilai inti lebihorang. Melalui upaya terapis unconditionality, klien merasakan bahwaterapis di pihak mereka dan bahwa mereka tidak akan dikecewakan meskipun merekasaat ini sulit culties. Dalam bentuk yang optimal, unconditionality mengungkapkan sebuah keyakinan yang mendalamorang lain. Untuk perawatan ilmiah kontroversial konseppositif tanpa syarat menganggap, lihat Lietaer (1984).