5. Aptitude. Peserta didik berbeda dalam kapasitas untuk membedakan dan proses input pendengaran, untuk mengidentifikasi pola dan membuat generalisasi, dan untuk menyimpan elemen linguistik dalam memori. Kita dapat menyimpulkan bakat yang merupakan prediktor penting dari keberhasilan diferensial di L2 belajar, tetapi tidak benar-benar deterministik.
6. Motivasi. Motivasi sangat menentukan tingkat upaya yang peserta didik mengeluarkan pada berbagai tahap dalam pengembangan L2 mereka, dan itu sering menjadi kunci untuk tingkat akhir kemahiran.
7. Instruksi. Array keadaan sosial dan faktor pembelajar individu yang telah kita bahas memang menunjukkan bahwa tidak ada satu metode "terbaik" yang akan cocok untuk semua, dan kombinasi metode yang berbeda tidak diragukan lagi pendekatan yang paling bijaksana.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..