Aronson and Carlsmith (1963): When

Aronson and Carlsmith (1963): When the experimenter returned, the children who had received a severe threat continued to rate the forbidden toy as highly desirable or more desirable than they had before the threat.
The children in the mild threat condition needed internal justification to reduce their dissonance. They convinced themselves the reason they hadn’t played with the toy was that they didn’t really like it.
They rated the forbidden toy as less attractive than they had when the experiment began.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Aronson dan Carlsmith (1963): ketika bergerak kembali, anak-anak yang telah menerima ancaman parah terus menilai mainan dilarang sebagai sangat diinginkan atau lebih diinginkan daripada sebelumnya ancaman.Anak-anak dalam kondisi ringan ancaman perlu internal pembenaran untuk mengurangi disonansi mereka. Mereka meyakinkan diri mereka alasan mereka tidak bermain dengan mainan adalah bahwa mereka tidak benar-benar seperti itu. Mereka dinilai mainan dilarang sebagai kurang menarik daripada yang mereka miliki ketika mulai percobaan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Aronson dan Carlsmith (1963): Ketika eksperimen kembali, anak-anak yang telah menerima ancaman berat terus menilai mainan dilarang sebagai sangat diinginkan atau lebih diinginkan daripada mereka sebelum ancaman.
Anak-anak dalam kondisi ancaman ringan diperlukan pembenaran internal untuk mengurangi disonansi mereka. Mereka meyakinkan diri mereka sendiri alasan mereka tidak bermain dengan mainan adalah bahwa mereka tidak benar-benar menyukainya.
Mereka diberi mainan dilarang sebagai kurang menarik daripada yang mereka miliki saat percobaan dimulai.