The dietary GL was positively assoc

The dietary GL was positively associated with free fatty acid concentrations (β= 0.311, r2 = 0.13, P-value = 0.034) and triglycerides/HDL cholesterol ratio (β = 0.598, r2 = 0.19, P-value = 0.028) regardless of confounding factors (central obesity, red meat consumption, age and energy intake). The oxidative stress biomarker, 8-OHdG, was associated with habitual dietary GL (β = 0.432, r2 = 0.11, P-value = 0.004), regardless of previous confounding factors plus excessive alcohol consumption, iron intake and current smoking status

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

GL Diet positif dipertalikan dengan konsentrasi asam lemak bebas (β = 0.311, r2 = 0,13, P-nilai = 0.034) dan trigliserida HDL kolesterol rasio (β = 0.598, r2 = 0.19, P-nilai = 0.028) tanpa membingungkan faktor (Pusat obesitas, konsumsi daging merah, asupan usia dan energi). Stres oksidatif biomarker, 8-OHdG, dikaitkan dengan kebiasaan Diet GL (β = 0.432, r2 = 0.11, P-nilai = 0004), terlepas dari sebelumnya memusingkan faktor plus konsumsi alkohol berlebihan, asupan besi dan status Rokok

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

The diet GL positif berhubungan dengan konsentrasi asam lemak bebas (β = 0,311, r2 = 0,13, P-value = 0,034) dan trigliserida / rasio kolesterol HDL (β = 0,598, r2 = 0.19, P-value = 0,028) terlepas dari pembaur faktor (obesitas sentral, konsumsi daging merah, usia dan asupan energi). Oksidatif stres biomarker, 8-OHdG, dikaitkan dengan kebiasaan GL diet (β = 0,432, r2 = 0.11, P-value = 0,004), terlepas dari faktor sebelumnya pembaur ditambah konsumsi alkohol yang berlebihan, asupan zat besi dan status merokok saat