ost of the collaboratively studied

ost of the collaboratively studied and approved
methods available today for trace element determi-nations are very specific and apply only to one or
2 elements, usually in a very specific matrix. Only a few meth-ods exist that are approved for simultaneous determination of
more than one element in more general types of food ma-trixes (1). For many elements commonly determined, there
are no approved methods at all.
Most types of samples require a procedure to get the sam-ple into solution before analysis by atomic absorption spec-trometry (AAS). The 2 most commonly used techniques to ac-complish this are dry ashing at a defined temperature and wet
digestion with mineral acid. Over the years, several investiga-tors have pointed out the possible loss of analyte during dry
ashing. Gorsuch (2, 3) showed that certain metals could be
lost through volatilization or retention on silica crucible walls
when metallic standard solutions were added to the samples,
or when metallic standard solutions were ashed with certain
chlorides. Losses of Cd in specific sample tissues were re-ported by Feinberg and Ducauze (4) and by Slabyj et al. (5). In
the first case, however, the samples were ashed at 750 EC, with
H
2
SO
4
as an ashing aid. In the second case, the indications that
dry ashing contributed to the poor results were not substanti-ated. Koirtyohann and Hopkins (6) showed that no losses of
Cd, Zn, or Fe through volatilization occurred when tissues
were ashed at temperatures of

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

OST kolaboratif belajar dan disetujuimetode yang tersedia saat ini untuk trace elemen determi-negara sangat spesifik dan hanya berlaku untuk satu atau2 elemen, biasanya dalam matriks yang sangat spesifik. Hanya sedikit shabu-ods ada yang disetujui untuk penentuan simultanlebih dari satu elemen dalam lebih umum jenis makanan ma-trixes (1). Untuk banyak unsur-unsur yang umumnya ditentukan, adayang tidak disetujui metode sama sekali.Sebagian besar sampel jenis memerlukan prosedur untuk mendapatkan sam-ple ke dalam larutan sebelum analisis oleh serapan atom spec-trometry (AAS). 2 teknik yang paling umum digunakan untuk ac-complish ini adalah dry ashing pada suhu didefinisikan dan basahpencernaan dengan asam mineral. Selama bertahun-tahun, beberapa investiga-bangsa telah menunjukkan kemungkinan hilangnya analyte selama dryashing. Gorsuch (2, 3) menunjukkan bahwa logam tertentu bisakehilangan melalui volatilisasi atau penyimpanan pada dinding-dinding wadah silikaKetika solusi standar logam ditambahkan ke sampel,atau ketika solusi standar logam ashed dengan tertentuklorida. Kerugian CD di spesifik sampel jaringan porting kembali oleh Feinberg dan Ducauze (4) dan oleh Slabyj et al. (5). Dalamkasus pertama, namun, sampel yang ashed di 750 EC, denganH2JADI4sebagai bantuan ashing. Dalam kedua kasus, indikasi yangashing kering berkontribusi hasil miskin itu tidak mendatangkan substanti. Koirtyohann dan Hopkins (6) menunjukkan bahwa tidak ada kerugianCD, Zn, atau Fe melalui volatilisasi terjadi ketika jaringanyang ashed pada suhu < 600EC. Kehilangan oleh retensi padawadah dinding pada suhu ashing 500EC adalah ob-dilayani untuk Zn di crucibles porselen. Dalam platinum atau silika cru-cibles, hanya signifikan retensi diamati di ashingsuhu 500 EC. Menggunakan isotop radioaktif dalam bahan dosen-cal, van Raaphorst et al. (7) menunjukkan bahwa tidak adaterjadi kerugian CD volatilisasi atau penyimpanan disuhu ashing 450EC. Karya-karya yang dikutip di atas saat iniindikasi kuat bahwa metode untuk ashing kering pada suhu maxi-ibu 450EC disajikan di sini, menghasilkan hasil yang gratisdari kerugian volatilisasi atau penyimpanan. Metode ini telahtelah digunakan selama bertahun-tahun; Selain itu, banyak pemulihan stud-ies dan sering menggunakan bersertifikat bahan referensi (CRMs)