The extended Aquinas/Calvin model c

The extended Aquinas/Calvin model claims that God has made us in his image; we are persons
with intellect and will. Part of this image is the sensus divinitatis. Our fall into sin has had
cataclysmic effects, affective and cognitive. By his redemptive acts, climaxing in Jesus, God has
provided the remedy for sin, a way for us to be restored to God and to become what God intended us
to be. At the cognitive level God informs human beings of his salvation in two ways: first, through
Scripture, a collection of human writings inspired by God so that he is its primary author, and second,
thr
ough the work of the Spirit who produces in us the gift of faith and through his “instigation” assures
us
tha
t the central Christian affirmations are true. According to Plantinga, “The internal invitation of
the
Holy Spirit is therefore a source of belief, a cognitive process that produces in us belief in the
ma
in lines of the Christian story. Still further, according to the model, the beliefs thus produced in us
me
et the conditions necessary and sufficient for warrant. . . . If they are held with sufficient firmness,
the
se beliefs qualify as knowledge, just as Calvin’s definition of faith has it.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Model Aquinas Calvin diperpanjang mengklaim bahwa Jahweh sudah membuat kita dalam gambar-Nya; kita adalah orang-orangdengan intelek dan akan. Bagian dari gambar ini adalah sensus divinitatis. Kami jatuh ke dalam dosa telahEfek dahsyat, afektif dan kognitif. Oleh tindakan penebusan, climaxing dalam Yesus, Allah telahmemberikan kesembuhan untuk dosa, jalan bagi kita untuk dikembalikan ke Tuhan dan menjadi apa yang dimaksudkan Allah kitauntuk menjadi. Di tingkat kognitif Allah memberitahu manusia keselamatanNya dalam dua cara: pertama, melaluiAlkitab, kumpulan tulisan-tulisan manusia yang diilhami oleh Tuhan sehingga ia adalah penulis utama, dan kedua,THRough karya Roh yang menghasilkan dalam kita karunia iman dan melalui "dorongan" menjaminkamiThat Pusat Kristen afirmasi benar. Menurut Plantinga, "internal undanganTheRoh Kudus adalah sumber kepercayaan, sebuah proses kognitif yang dihasilkannya kepercayaanMAdalam garis cerita Kristen. Lebih jauh lagi, menurut model, keyakinan dengan demikian dihasilkan dalam kitasayaet yang menjamin kondisi yang cukup untuk diperlukan dan.... Jika diadakan dengan cukup ketegasan,These keyakinan memenuhi syarat sebagai pengetahuan, hanya seperti Calvin definisi iman.