2 MODEL SETUPThe considered model c

2 MODEL SETUP
The considered model consists of two countries, home and foreign, of equal size. This feature
is mandatory because households display a home bias in consumption. Different population
sizes lead to a structure of world demand such that an analytical solution for the steady
state is precluded. We normalize the population size in each country to one. Producers in both countries are split into two groups. A fraction s of producers are capable of segmenting
markets as arbitrage for these goods is ruled out. They set prices for home and foreign markets
in the respective buyer’s currency, i.e. they pursue local currency pricing. Following Betts and
Devereux (2000), we call that kind of pricing behavior “pricing-to-market”(PTM). To be more
precise, the pricing behavior we label PTM comprises segmenting markets and local currency
pricing. The remaining (1 ¡ s) producers price goods in the currency of the seller. There is
no restriction on trade in these goods. Hence, markets cannot be segmented, and only one
price may be set by the producers. This behavior - “producer-currency-pricing” (PCP) from
now on - is consistent with the law of one price that shows up in more traditional models of
international macroeconomics.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

2 MODEL SETUPModel dianggap terdiri dari kedua negara, rumah dan luar negeri, ukuran yang sama. Fitur iniwajib karena rumah tangga menampilkan rumah bias dalam konsumsi. Populasi berbedaukuran mengarah pada struktur permintaan dunia sehingga solusi analitis untuk stabilnegara menghalangi. Kami menormalkan ukuran populasi di setiap negara untuk satu. Produsen di kedua negara dibagi menjadi dua kelompok. Sebagian kecil s produsen mampu segmentasipasar sebagai arbitrase untuk barang-barang ini dikesampingkan. Mereka menetapkan harga untuk pasar dalam negeri maupun rumahdalam masing-masing pembeli mata uang, yaitu mereka mengejar harga mata uang lokal. Mengikuti Betts danDevereux (2000), kita sebut bahwa jenis harga perilaku "pricing-to-market"(PTM). Untuk lebihtepat, perilaku harga kami label PTM terdiri segmentasi pasar dan mata uang lokalharga. Produsen (1 ¡ s) yang tersisa harga barang dalam mata uang Penjual. Adatidak ada pembatasan pada perdagangan barang-barang ini. Oleh karena itu, pasar tidak dapat tersegmentasi, dan satu-satunyaHarga dapat ditetapkan oleh produsen. Perilaku ini - "produser-mata uang-harga" (PCP) darisekarang di - konsisten dengan hukum satu harga yang muncul dalam lebih tradisional modelInternasional makroekonomi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

2 MODEL SETUP
Model dianggap terdiri dari dua negara, rumah dan asing, dengan ukuran yang sama. Fitur ini
adalah wajib karena rumah tangga menampilkan home bias dalam konsumsi. Populasi yang berbeda
ukuran menyebabkan struktur permintaan dunia sehingga solusi analitis untuk stabil
negara yang menghalangi. Kami menormalkan ukuran populasi di setiap negara untuk satu. Produsen di kedua negara dibagi menjadi dua kelompok. Sebuah fraksi s produsen mampu segmentasi
pasar sebagai arbitrase untuk barang-barang ini dikesampingkan. Mereka menetapkan harga untuk rumah dan asing pasar
dalam mata uang pembeli bersangkutan, yaitu mereka mengejar harga mata uang lokal. Berikut Betts dan
Devereux (2000), kita sebut jenis perilaku harga "harga-to-market" (PTM). Untuk lebih
tepat, perilaku harga kami label PTM terdiri segmentasi pasar dan mata uang lokal
harga. Sisanya (1 ¡s) produsen barang harga dalam mata uang penjual. Ada
tidak ada pembatasan pada perdagangan barang tersebut. Oleh karena itu, pasar tidak dapat tersegmentasi, dan hanya satu
harga dapat ditetapkan oleh produsen. Perilaku ini - "produser-mata-harga" (PCP) dari
sekarang - konsisten dengan hukum satu harga yang muncul di model yang lebih tradisional
makroekonomi internasional.