the constraint was invisible. So ma

the constraint was invisible. So managers in a factory adopting DBR
may go from wrestling with insufficient capacity to having ample capacity.
A likely place to see WIP is ahead of the constraint, because it can
produce less than any other step, by definition. Therefore, that WIP is
sometimes mistaken for the buffer, but the drum buffer is actually all
work scheduled on the constraint, even if it’s currently at an earlier step.
That is, the buffer is measured in time, not physical WIP units. So a
view of the true buffer is typically contained in an information system
nowadays.
If all jobs ahead of the constraint are early or on schedule, the amount
of work needed to keep the constraint busy is adequate, and the buffer is
said to be in the green zone. However, when some jobs are behind schedule
and the possibility that the constraint could run out of work
becomes significant, the buffer is in the yellow zone.
Because normal variation causes some jobs to run early at the same
time that others run late, it’s possible that the constraint won’t actually
run out of work. Hence, a yellow buffer does not automatically trigger
action. However, when many jobs are behind schedule and it becomes
clear that the constraint will indeed run out of work without action, the
buffer is in the red zone. Upstream steps then have to sprint to refill the
buffer, and thereby keep the constraint busy, while downstream steps
may have to sprint to finish late jobs on time.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

kendala yang adalah tidak terlihat. Jadi manajer di pabrik mengadopsi DBRmungkin pergi dari gulat dengan kapasitas yang cukup untuk memiliki kapasitas yang cukup luas.Tempat yang mungkin untuk melihat WIP adalah depan kendala, karena dapatmenghasilkan kurang dari setiap langkah lain, menurut definisi. Oleh karena itu, adalah bahwa WIPkadang-kadang keliru untuk buffer, tapi drum buffer benar-benar semuakerja dijadwalkan pada kendala, bahkan jika itu adalah saat ini pada langkah sebelumnya.Itu adalah, buffer diukur dalam waktu, unit WIP tidak fisik. JadiLihat buffer benar biasanya terdapat dalam sistem informasisaat ini.Jika semua pekerjaan depan kendala awal atau pada jadwal, jumlahpekerjaan yang diperlukan untuk menjaga kendala yang sibuk memadai, dan buffer adalahdikatakan di zona hijau. Namun, ketika beberapa pekerjaan yang di belakang jadwaldan kemungkinan bahwa kendala yang boleh kehabisan kerjamenjadi signifikan, buffer adalah di zona kuning.Karena variasi normal menyebabkan beberapa pekerjaan untuk menjalankan awal pada saat yang samawaktu yang lain berjalan terlambat, mungkin bahwa kendala yang tidak akan benar-benarmenjalankan tidak bekerja. Oleh karena itu, kuning buffer tidak secara otomatis memicutindakan. Namun, ketika banyak pekerjaan di belakang jadwal dan menjadijelas bahwa kendala yang memang akan kehabisan kerja tanpa tindakan,buffer adalah dalam zona merah. Langkah-langkah hulu kemudian harus berlari untuk mengisi ulangpenyangga, dan dengan demikian menjaga kendala yang sibuk, sementara langkah-langkah hilirmungkin harus berlari untuk menyelesaikan pekerjaan akhir pada waktu.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

kendala itu tak terlihat. Jadi manajer di pabrik mengadopsi DBR
mungkin pergi dari bergulat dengan kapasitas cukup untuk memiliki kapasitas yang cukup.
Tempat cenderung melihat WIP adalah menjelang kendala, karena dapat
menghasilkan kurang dari setiap langkah lain, menurut definisi. Oleh karena itu, yang WIP adalah
kadang-kadang keliru untuk buffer, namun buffer gendang sebenarnya semua
pekerjaan dijadwalkan pada kendala, bahkan jika itu saat di langkah sebelumnya.
Artinya, buffer diukur dalam waktu, bukan fisik unit WIP. Jadi
pandangan buffer benar biasanya terkandung dalam suatu sistem informasi
saat ini.
Jika semua pekerjaan menjelang kendala yang awal atau pada jadwal, jumlah
pekerjaan yang diperlukan untuk menjaga kendala sibuk memadai, dan buffer
dikatakan di zona hijau. Namun, ketika beberapa pekerjaan berada di belakang jadwal
dan kemungkinan bahwa kendala bisa kehabisan pekerjaan
menjadi signifikan, buffer adalah di zona kuning.
Karena variasi normal menyebabkan beberapa pekerjaan untuk menjalankan awal pada saat yang sama
waktu itu orang lain berjalan terlambat, itu mungkin bahwa kendala tidak akan benar-benar
kehabisan pekerjaan. Oleh karena itu, penyangga kuning tidak secara otomatis memicu
tindakan. Namun, ketika banyak pekerjaan yang di belakang jadwal dan itu menjadi
jelas bahwa kendala memang akan kehabisan bekerja tanpa tindakan,
buffer di zona merah. Langkah hulu kemudian harus berlari untuk mengisi
penyangga, dan dengan demikian menjaga kendala sibuk, sementara langkah-langkah hilir
mungkin harus berlari untuk menyelesaikan pekerjaan akhir waktu.