Farmland appraisal based on the ana

Farmland appraisal based on the analytic network process
Abstract
This paper presents an application of the Analytic Network Process (ANP) to farmland appraisal. The purpose of this new methodology is to solve some of the drawbacks found in comparative and capitalisation methods, called classical appraisal methods, which cannot deal with contexts where only partial information is available and/or qualitative variables are used. The ANP is a method based on the Multiple Criteria Decision Analysis (MCDA). Previous works have already applied other MCDA techniques to the appraisal context, such as the Analytic Hierarchy Process (AHP), however they have not been able to handle all the complexities of many real world appraisal problems. The ANP provides a more accurate approach for modelling complex environment because it allows the general study of the quantitative and qualitative explanatory variables of the price and the incorporation of feedback and interdependence relationships among variables. The new proposed methodology has been applied to a case study of a farm located in Valencia (Spain) in order to demonstrate its goodness. Both quantitative and qualitative variables, such as the age of the trees, productivity or water quality, have been considered to assess the market value of the farm. Six farms from the same region have been selected as reference assets. The appraisal problem has been solved in three different ways in order to study the influence of each model on the value of the problem farm. In this study it has been proved that the more information is incorporated into the model, the higher accuracy of the solution. From the results of this work we can conclude that the approach proposed stands out as a good alternative to current farmland appraisal approaches, as it has proven to be useful when data are only partially available, qualitative variables are used and influences among the explanatory variables are present.

1 Introduction
Asset appraisal in general, and that of farmland in particular, is an important issue in any country. Interest in the appraisal field is justified by the large number of cases where the estimation of the value of the assets is needed: sales transactions, expropriations, heritage divisions, mortgages, etc. Due to the increasing economic development of the countries and to the increasing complexity of the appraisal problems, it becomes more and more necessary to make better and more accurate valuations. To reach this end we count with several appraisal methods, called classical appraisal methods, which can be grouped into comparative methods and capitalisation methods.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Lahan pertanian penilaian berdasarkan proses jaringan analyticAbstrak This paper presents an application of the Analytic Network Process (ANP) to farmland appraisal. The purpose of this new methodology is to solve some of the drawbacks found in comparative and capitalisation methods, called classical appraisal methods, which cannot deal with contexts where only partial information is available and/or qualitative variables are used. The ANP is a method based on the Multiple Criteria Decision Analysis (MCDA). Previous works have already applied other MCDA techniques to the appraisal context, such as the Analytic Hierarchy Process (AHP), however they have not been able to handle all the complexities of many real world appraisal problems. The ANP provides a more accurate approach for modelling complex environment because it allows the general study of the quantitative and qualitative explanatory variables of the price and the incorporation of feedback and interdependence relationships among variables. The new proposed methodology has been applied to a case study of a farm located in Valencia (Spain) in order to demonstrate its goodness. Both quantitative and qualitative variables, such as the age of the trees, productivity or water quality, have been considered to assess the market value of the farm. Six farms from the same region have been selected as reference assets. The appraisal problem has been solved in three different ways in order to study the influence of each model on the value of the problem farm. In this study it has been proved that the more information is incorporated into the model, the higher accuracy of the solution. From the results of this work we can conclude that the approach proposed stands out as a good alternative to current farmland appraisal approaches, as it has proven to be useful when data are only partially available, qualitative variables are used and influences among the explanatory variables are present.1 PendahuluanPenilaian aset pada umumnya, dan bahwa lahan pertanian khususnya, merupakan masalah penting di negara manapun. Ketertarikan dari bidang penilaian adalah justified oleh sejumlah besar kasus-kasus yang mana perkiraan nilai aset yang diperlukan: transaksi penjualan, expropriations, Divisi warisan, hipotek, dll. Karena meningkatnya pembangunan ekonomi negara dan meningkatnya kompleksitas masalah penilaian, menjadi lebih dan lebih diperlukan untuk membuat penilaian yang lebih baik dan lebih akurat. Untuk mencapai tujuan ini, kita menghitung dengan beberapa metode penilaian, disebut metode penilaian klasik, yang dapat dibagi menjadi metode komparatif dan kapitalisasi metode.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Lahan pertanian penilaian berdasarkan pada proses jaringan analitik
Abstrak
Makalah ini menyajikan sebuah aplikasi dari Analytic Network Process (ANP) untuk penilaian lahan pertanian. Tujuan dari metodologi baru ini adalah untuk memecahkan beberapa kelemahan yang ditemukan dalam metode komparatif dan kapitalisasi, disebut metode penilaian klasik, yang tidak bisa berurusan dengan konteks di mana hanya sebagian informasi yang tersedia dan / atau variabel kualitatif yang digunakan. ANP adalah metode yang didasarkan pada Beberapa Keputusan Kriteria Analisis (MCDA). Karya-karya sebelumnya sudah diterapkan teknik MCDA lain untuk konteks penilaian, seperti Analytic Hierarchy Process (AHP), namun mereka belum mampu menangani semua kompleksitas banyak masalah penilaian dunia nyata. ANP memberikan pendekatan yang lebih akurat untuk pemodelan lingkungan yang kompleks karena memungkinkan studi umum variabel penjelas kuantitatif dan kualitatif dari harga dan penggabungan hubungan umpan balik dan saling ketergantungan antar variabel. Metodologi yang diusulkan baru telah diterapkan pada studi kasus dari peternakan yang terletak di Valencia (Spanyol) untuk menunjukkan kebaikan nya. Kedua variabel kuantitatif dan kualitatif, seperti usia pohon, produktivitas atau kualitas air, telah dipertimbangkan untuk menilai nilai pasar pertanian. Enam peternakan dari daerah yang sama telah dipilih sebagai aset keuangan. Masalah penilaian telah diselesaikan dalam tiga cara yang berbeda untuk mempelajari pengaruh dari masing-masing model pada nilai pertanian masalah. Dalam penelitian ini telah terbukti bahwa lebih banyak informasi yang dimasukkan ke dalam model, akurasi yang lebih tinggi dari solusi. Dari hasil karya ini kita dapat menyimpulkan bahwa pendekatan yang diusulkan berdiri sebagai alternatif yang baik untuk penilaian lahan pertanian saat ini mendekati, karena telah terbukti berguna ketika data hanya sebagian tersedia, variabel kualitatif yang digunakan dan pengaruh-pengaruh antara variabel penjelas yang hadir. 1 Pendahuluan Asset penilaian pada umumnya, dan bahwa lahan pertanian khususnya, merupakan masalah penting di negara manapun. Tujuan dalam penilaian lapangan adalah dibenarkan oleh sejumlah besar kasus di mana estimasi nilai aset yang dibutuhkan: transaksi penjualan, pengambilalihan, divisi warisan, hipotek, dll Karena perkembangan ekonomi meningkat dari negara-negara dan meningkatnya kompleksitas masalah penilaian, menjadi lebih dan lebih diperlukan untuk membuat valuasi yang lebih baik dan lebih akurat. Untuk mencapai tujuan ini kita menghitung dengan beberapa metode penilaian, yang disebut metode penilaian klasik, yang dapat dikelompokkan ke dalam metode komparatif dan metode kapitalisasi.