Global TB strategy with ambitious t

Global TB strategy with ambitious targets accepted

The World Health Assembly, convened annually by WHO at the UN Palais des Nations in Geneva, passed a resolution in May 2014 approving with full support the new post-2015 Global TB Strategy with its ambitious targets.

Read more on the End TB Strategy
The strategy aims to end the global TB epidemic, with targets to reduce TB deaths by 95% and to cut new cases by 90% between 2015 and 2035, and to ensure that no family is burdened with catastrophic expenses due to TB. It sets interim milestones for 2020, 2025, and 2030.

The resolution calls on governments to adapt and implement the strategy with high-level commitment and financing. It reinforces a focus within the strategy on serving populations highly vulnerable to infection and poor health care access, such as migrants. The strategy and resolution highlight the need to engage partners within the health sector and beyond, such as in the fields of social protection, labour, immigration and justice.

The resolution requests the WHO Secretariat to help Member States adapt and operationalize the strategy, noting the importance of tackling the problem of multidrug-resistant TB and promoting collaboration across international borders. WHO is also asked to monitor implementation and evaluate progress towards the milestones and the 2035 targets.

Resolution developed by the World Health Assembly
WHO report to the World Health Assembly on the End TB Strategy and targets

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Strategi TB global dengan target ambisius yang diterimaMajelis Kesehatan Dunia, yang diadakan setiap tahun oleh WHO Palais des Nations PBB di Jenewa, mengeluarkan sebuah resolusi pada Mei tahun 2014 menyetujui dengan dukungan penuh baru posting-2015 TB strategi Global dengan target yang ambisius.Baca lebih lanjut di akhir TB strategiStrategi ini bertujuan untuk mengakhiri epidemi TB global, dengan target untuk mengurangi kematian TB sebesar 95% dan untuk mengurangi kasus baru dengan 90% antara 2015 dan 2035, dan untuk memastikan bahwa tidak ada keluarga dibebani dengan biaya bencana akibat TB. Ini menetapkan tonggak sementara 2020, 2025 dan 2030.Resolusi panggilan pada pemerintah untuk menyesuaikan dan melaksanakan strategi dengan tingkat tinggi komitmen dan pembiayaan. Ini memperkuat menjadi fokus dalam strategi melayani populasi sangat rentan terhadap infeksi dan akses perawatan kesehatan yang buruk, seperti migran. Strategi dan resolusi menyoroti kebutuhan untuk melibatkan mitra dalam sektor kesehatan dan di luar, seperti seperti di bidang perlindungan sosial, perburuhan, keimigrasian dan keadilan.Resolusi permintaan Sekretariat WHO untuk membantu negara-negara anggota beradaptasi dan mengoperasionalkan strategi, mencatat pentingnya menanggulangi masalah tahan adenokarsinoma TB dan mempromosikan kolaborasi di seluruh perbatasan internasional. YANG juga diminta untuk memantau pelaksanaan dan mengevaluasi kemajuan menuju tonggak dan target 2035.Resolusi yang dikembangkan oleh Majelis Kesehatan DuniaYANG melaporkan ke Majelis Kesehatan Dunia pada akhir TB strategi dan target

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Strategi TB global dengan target ambisius diterima Majelis Kesehatan Dunia, yang diadakan setiap tahun oleh WHO di PBB Palais des Nations di Jenewa, mengeluarkan resolusi Mei 2014 menyetujui dengan dukungan penuh pasca-2015 Strategi TB global yang baru dengan target ambisius. Baca lebih lanjut pada TB strategi End strategi ini bertujuan untuk mengakhiri epidemi TB global, dengan target untuk mengurangi kematian TB sebesar 95% dan untuk memotong kasus baru sebesar 90% antara tahun 2015 dan 2035, dan untuk memastikan bahwa tidak ada keluarga dibebani dengan biaya bencana karena TB. Ini menetapkan tonggak interim untuk tahun 2020, 2025, dan 2030. Resolusi itu menyerukan pemerintah untuk beradaptasi dan menerapkan strategi dengan komitmen tingkat tinggi dan pendanaan. Ini memperkuat fokus dalam strategi yang melayani populasi yang sangat rentan terhadap infeksi dan akses perawatan kesehatan yang buruk, seperti migran. Strategi dan resolusi menyoroti kebutuhan untuk terlibat mitra dalam sektor kesehatan dan di luar, seperti di bidang sosial perlindungan, tenaga kerja, imigrasi dan keadilan. Resolusi meminta Sekretariat WHO untuk membantu Negara Anggota beradaptasi dan mengoperasionalkan strategi, mencatat pentingnya menanggulangi masalah TB-MDR dan mempromosikan kerjasama lintas batas internasional. WHO juga diminta untuk memantau pelaksanaan dan mengevaluasi kemajuan menuju tonggak dan 2035 target. Resolusi yang dikembangkan oleh Majelis Kesehatan Dunia WHO melaporkan kepada Majelis Kesehatan Dunia pada Akhir TB Strategi dan target