I was trying to push him off of me-

I was trying to push him off of me-I couldn't get him to stop. The next thing I know Will's on top of him, punching him."
 
"That's awful, Lake. I'm so sorry," she says as she leans forward and kisses my forehead.
 
"It's fine, Mom. I'm fine. I just need some sleep."
 
She strokes my head again before she stands up and flicks the lights off.
 
"What about Will? What's he going to do?" she asks before she closes the door.
 
"I don't know," I reply. Because at first, I think her question is referring to what he's going to do about Javi. But after she shuts the door, I realize she's asking what he's going to do about his job.
 
I lie awake for hours after that, dissecting the situation. We weren't on school grounds. He was defending me. Maybe Javi won't say anything. Will did throw the first punch, though. And the third. And the fourth. And probably would have thrown the fifth if Gavin wouldn't have walked up when he did. I try to recall every small detail of the entire night, in case I'm asked to defend his actions tomorrow.
 
***
 
The next day, I wake up to find Caulder in my kitchen with Kel eating cereal.
 
"Hey. My brother can't take us today. Says he has something he has to do."
 
"What does he have to do?"
 
Caulder shrugs. "I dunno. He brought your jeep home this morning. Then he left again." A spoonful of fruit loops goes into his mouth.
 
***
 
I can barely sit through my first two classes. Eddie and I spend second period writing notes back and forth. I told her everything that happened last night. Everything except for Will's poem.
 
I feel like I'm floating as we walk to third period. Almost like in my dreams when I'm hovering above myself, watching myself walk. I feel like I'm not in control of my actions, I'm just observing them as they are carried out. Eddie opens the door and walks in first. I follow slowly behind her as I make my way through the classroom door. Will isn't here yet. Neither is Javi. I inhale as I take my seat. The bustling of the conversation among the other classmates is briefly interrupted by a crackling over the intercom.
 
"Layken Cohen, please report to administration."
 
I immediately swing around and look at Eddie. She gives me a half-hearted smile and a thumbs up. She's just as nervous as I am.
 
There are several people in the office when I walk in. I recognize the principal, Mr. Murphy, speaking with two men I don't recognize. When he notices me walk in, he nods and motions for me to follow him through the door. When I enter the room, Will is seated with his arms folded at the table. He doesn't look up at me. This doesn't look good.
 
"Mrs. Cohen, please take a seat," Mr. Murphy says to me as he seats himself at the other head, opposite Will.
 
I choose the chair closest to me.
 
"This is Mr. Chorizo, Javier's father," says Mr. Murphy, motioning toward the man I didn't recognize.
 
Mr. Chorizo is sitting across from me. He stands slightly and reaches across the table and shakes my hand.
 
"This is Officer Venturelli," he says of the other man.
 
He follows suit and leans across the table, shaking my hand.
 
"I'm sure you know why you're here. It is our understanding that there was an incident involving Mr. Cooper that occurred off of school grounds," he says, pausing in case I need to object. I don't.
 
"We would appreciate it if you could tell us your version of events."
 
I glance toward Will and he gives me an ever so slight nod, letting me know he wants me to tell the truth. So I do. For fifteen minutes I explain in honest detail everything that happened last night. Everything except for Will's poem.
 
When I'm finished with the details and the questions have all been asked, I’m released to return to class. As I get up to leave, Mr. Chorizo calls after me.
 
"Ms. Cohen?"
 
I turn and look at him.
 
"I just want to say I'm sorry. I apologize for my son's behavior."
 
"Thank you," I say. I turn and make my way back to the classroom.
 
A substitute is filling in for Will. She's an older lady who I've seen in the halls before, so she must also be a teacher here. I quietly take my seat. I can't think about anything other than Will, and if I'm about to be the reason he loses his job.
 
When the bell rings, the class begins to file out and I turn to Eddie.
 
"What happened?" she says.
 
I tell her what happened, and that I still don't know anything. I linger outside the classroom door for a while, waiting for Will to return but he never does. During fourth period, I realize I'm not in the state of mind to learn anything, so I give myself the rest of the day off.
 
When I turn onto our street, Will's car is in his driveway. I pull my jeep up to the curb and don't even bother pulling into the driveway. I throw it in park and quickly run across the street. As soon as I'm about to knock on the door, it swings open and Will is standing there with his satchel slung across his shoulder and his jacket on.
 
"What are you doing here?" he says with a surprised look on his face.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Aku mencoba untuk mendorong dia dari saya-saya tidak bisa mendapatkan dia untuk berhenti. Hal berikutnya yang saya tahu akan ada di atas dia, meninju dia. " " Itu mengerikan, Lake. Aku sangat menyesal, "katanya sambil membungkuk dan mencium keningku. " Tidak apa-apa, Mom. Saya baik-baik saja. Aku hanya perlu tidur. " Dia membelai kepala saya lagi sebelum dia berdiri dan film lampu. " Bagaimana dengan Will? Apa yang akan dia lakukan? "Ia bertanya sebelum ia menutup pintu. " Aku tidak tahu, "jawabku. Karena pada awalnya, saya pikir pertanyaannya adalah mengacu pada apa yang dia akan lakukan Javi. Tapi setelah dia menutup satu pintu, aku menyadari dia bertanya apa yang akan dia lakukan tentang pekerjaannya. aku berbaring terjaga selama berjam-jam setelah itu, membedah situasi. Kami tidak di halaman sekolah. dia membela saya. Mungkin Javi tidak akan mengatakan apa-apa. Will lakukan melemparkan pukulan pertama, meskipun. Dan yang ketiga. Dan yang keempat. Dan mungkin akan dilemparkan kelima jika Gavin tidak akan berjalan ketika ia lakukan. aku mencoba untuk mengingat setiap detail kecil dari seluruh malam, dalam kasus saya m diminta untuk membela tindakannya besok. *** Keesokan harinya, aku bangun untuk menemukan Caulder di dapur saya dengan Kel makan sereal. "Hei. Adikku tidak bisa membawa kita hari ini. Mengatakan ia memiliki sesuatu yang dia lakukan. " " Apa yang harus ia lakukan? " Caulder mengangkat bahu." Aku tak tahu. Dia membawa pulang jeep Anda pagi ini. Lalu ia pergi lagi. "Sebuah sesendok buah loop masuk ke mulutnya. *** Aku hampir tidak bisa duduk melalui dua kelas pertama. Eddie dan aku menghabiskan kedua catatan waktu menulis kembali dan sebagainya. Saya menceritakan semua yang terjadi tadi malam. semuanya kecuali untuk puisi Will. aku merasa seperti aku mengambang seperti yang kita berjalan ke periode ketiga. Hampir seperti dalam mimpi saya ketika saya melayang di atas diriku sendiri, menonton sendiri berjalan. aku merasa seperti aku tidak mengendalikan tindakan saya, aku hanya mengamati mereka seperti yang dilakukan. Eddie membuka pintu dan berjalan di pertama. saya ikuti perlahan belakangnya saat saya melakukan perjalanan melalui pintu kelas. Will belum datang. Baik adalah Javi. aku menarik napas sebagai aku duduk saya. The ramai percakapan antara teman-teman sekelas lainnya secara singkat terganggu oleh berderak melalui interkom. "layken Cohen, silakan melapor ke administrasi." saya langsung mengayunkan sekitar dan melihat Eddie. Dia memberi saya setengah hati tersenyum dan acungan jempol. Dia hanya gugup karena saya. Ada beberapa orang di kantor ketika saya berjalan di. aku mengakui pokok, Mr. Murphy, berbicara dengan dua orang yang tak kukenal. Ketika ia melihat saya berjalan, dia mengangguk dan gerakan bagi saya untuk mengikutinya melalui pintu. Ketika saya memasuki ruangan, Will duduk dengan tangan terlipat di meja. Dia tidak terlihat ke arahku. Ini tidak terlihat baik. "Ibu Cohen, silakan duduk," kata Mr Murphy kepada saya sambil kursi sendiri di kepala lainnya, berlawanan Will. Aku memilih kursi yang paling dekat dengan saya. "Ini adalah Mr Chorizo , ayah Javier, "kata Mr Murphy, menunjuk ke arah orang yang saya tidak mengenali. Mr. Chorizo ​​duduk di seberang saya. Dia berdiri sedikit dan mencapai seberang meja dan menjabat tangan saya. "Ini adalah Petugas Venturelli," katanya dari orang lain. Dia mengikuti jas dan bersandar di meja, menjabat tangan saya. "Saya yakin Anda tahu mengapa Anda ' re sini. ini adalah pemahaman kita bahwa ada insiden yang melibatkan Mr Cooper yang terjadi off dari halaman sekolah, "katanya, berhenti di kasus saya harus keberatan. Aku tidak. "Kami akan sangat menghargai jika Anda bisa memberitahu kami versi kejadian." Aku melirik ke arah Will dan dia memberi saya mengangguk sangat sedikit, membiarkan saya tahu dia ingin aku mengatakan yang sebenarnya. Jadi saya lakukan. Selama lima belas menit aku menjelaskan secara rinci segala jujur ​​yang terjadi tadi malam. Semuanya kecuali untuk puisi Will. Ketika saya selesai dengan rincian dan pertanyaan semuanya telah diminta, saya dibebaskan untuk kembali ke kelas. Saat aku bangun untuk pergi, Mr. Chorizo ​​panggilan setelah saya. "Ms. Cohen?" Aku berbalik dan menatapnya. "Aku hanya ingin mengatakan saya minta maaf. Saya meminta maaf atas perilaku anak saya." "Terima kasih, "kataku. Aku berbalik dan membuat jalan kembali ke kelas. Sebuah pengganti yang mengisi untuk Will. Dia wanita yang lebih tua yang pernah kulihat di lorong-lorong sebelumnya, jadi dia juga harus menjadi guru di sini. Aku diam-diam mengambil kursi saya. Saya tidak bisa memikirkan apa pun selain Will, dan jika aku akan menjadi alasan ia kehilangan pekerjaannya. Ketika bel berbunyi, kelas mulai mengajukan keluar dan saya beralih ke Eddie. "Apa yang terjadi?" katanya. Saya katakan padanya apa yang terjadi, dan bahwa saya masih tidak tahu apa-apa. Aku berlama-lama di luar pintu kelas untuk sementara waktu, menunggu Will kembali tapi dia tidak pernah melakukannya. Selama periode keempat, saya menyadari saya tidak dalam keadaan pikiran untuk belajar apa-apa, jadi aku memberi diriku sisa hari libur. Ketika saya berpaling ke jalan kami, mobil Will adalah di jalan masuk. Aku menarik jip saya sampai ke pinggir jalan dan tidak repot-repot menarik ke jalan masuk. Aku membuangnya di taman dan cepat berjalan di jalan. Begitu aku akan mengetuk pintu, ayunan terbuka dan Will berdiri di sana dengan tas nya tergantung di bahunya dan jaketnya di. "Apa yang kau lakukan di sini?" katanya dengan ekspresi terkejut di wajahnya.