The implications of these ideas for

The implications of these ideas for pedagogy are, of course, enormous. If speech in childhood lays the foundations for a life-time thinking, how can we continue to prize a silent classroom? And if shared social behaviour (of many kinds, verbal and non-verbal) is seen as the source of learning, we must revise the traditional view of the teacher's role. The teacher can no longer act as the 'middle-man' in all learning—as it becomes clear that education is an effect of community. (Britton 1987: 25)

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Implikasi dari ide-ide ini untuk pedagogi, tentu saja, sangat besar. Jika pidato dalam masa kanak-kanak meletakkan dasar bagi kehidupan-waktu untuk berpikir, bagaimana dapat kita terus hadiah kelas diam? Dan jika perilaku sosial bersama (dari banyak jenis, verbal dan non-verbal) dilihat sebagai sumber belajar, kita harus merevisi pandangan tradisional peran instruktur. Guru tidak lagi dapat bertindak sebagai 'tengah-man' dalam semua belajar — seperti itu menjadi jelas bahwa pendidikan adalah efek dari masyarakat. (Britton 1987:25)

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Implikasi dari ide-ide untuk pedagogi, tentu saja, sangat besar. Jika pidato di masa kecil meletakkan dasar untuk berpikir hidup-waktu, bagaimana kita bisa terus hadiah kelas diam? Dan jika bersama perilaku sosial (dari berbagai jenis, verbal dan non-verbal) dipandang sebagai sumber belajar, kita harus merevisi pandangan tradisional dari peran guru. Guru tidak bisa lagi bertindak sebagai 'tengah-man' dalam semua belajar-karena menjadi jelas bahwa pendidikan adalah efek dari masyarakat. (Britton 1987: 25)