The narrator (Faulkner) is staying

The narrator (Faulkner) is staying in Paris, after finishing his college education, and is exploring the amusements there. As a change from respectable establishments, he visits a low gambling house, where a variety of unsavoury characters are playing Rouge e Noir. He starts to win a great amount, which causes great interest and excitement among the other players. The atmosphere of the room, as a contrast to the respectable establishments he visited before, is powerfully described. This leads to a colourful depiction of a dissolute-looking elderly man, formerly a soldier in the French army, who encourages him to continue.

The narrator continues to win, until the bank is broken and playing ends. The old soldier advises him to keep his winnings safely tied in a handkerchief, and they drink champagne with the entire company. The old soldiers coffee for them both, as the other players leave; he seems anxious that the narrator should not be drunk when he goes home with his winnings. The narrator feels giddy and the old soldier advises him to stay there overnight, as it would not be safe for him to go home.

The bedroom where he is to stay, on the first floor, is a peaceful contrast to the atmosphere below, but he is aware of possible dangers. He locks the door of his room and lies on the bed, which is a four-poster bed, with his winnings under the pillow. He cannot sleep. He tries to distract his mind by studying the items in the room, which include a wash-stand, chairs and a picture on the wall; thus a convincing image of the room is given to the reader. The moonlight in the room brings to his mind a moonlit evening after a picnic years ago, which he thought he had forgotten.

This recollection is brought to an end when he becomes aware that the top of the bed is slowly descending. He moves away as the canopy, which contains a mattress, approaches and reaches the bed, evidently to suffocate the occupant. It is moved by a wooden screw which goes through the ceiling. After a few minutes the canopy gradually returns to its original position.

He realizes his coffee was drugged, but too strongly for him to sleep as intended. He escapes from the room, which is on the first floor, through the window and down a drainpipe. He goes to a prefecture of police, where a sub-prefect, who happens to be discussing a recent murder with colleagues, becomes quickly interested in the narrator's story. He returns with the sub-prefect and several assistants, who arrest the residents of the gambling house and investigate the machinery which moved the bed canopy.

The sub-prefect speculates that many individuals found drowned in the Seine were victims of the gambling house, with fake suicide notes. The old soldier was master of the gambling house; he is one of several later brought to justice.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Narator (Faulkner) yang tinggal di Paris, setelah menyelesaikan pendidikan tinggi, dan sedang menjajaki hiburan di sana. Sebagai perubahan dari segi terhormat, ia mengunjungi sebuah rumah judi rendah, di mana berbagai karakter buruk bermain Rouge e Noir. Dia mulai untuk memenangkan jumlah besar, yang menyebabkan minat yang besar dan kegembiraan di antara pemain lain. Suasana ruangan, sebagai kontras dengan pendirian terhormat ia mengunjungi sebelumnya, yang kuat dijelaskan. Hal ini menyebabkan gambaran warna-warni dari pria tua bermoral tampak, sebelumnya seorang prajurit dalam tentara Perancis, yang mendorong dia untuk melanjutkan. Narator terus menang, sampai bank rusak dan bermain berakhir. Prajurit tua menyarankan dia untuk menjaga kemenangannya aman diikat saputangan, dan mereka minum sampanye dengan seluruh perusahaan. Para prajurit tua kopi untuk mereka berdua, seperti pemain lain meninggalkan; ia tampaknya cemas bahwa narator tidak boleh mabuk ketika ia pulang dengan kemenangannya. Narator merasa pusing dan prajurit tua menyarankan dia untuk tinggal di sana semalam, karena tidak akan aman baginya untuk pulang. Kamar tidur di mana dia tinggal, di lantai pertama, adalah kontras damai dengan suasana di bawah, tapi ia menyadari kemungkinan bahaya. Dia mengunci pintu kamarnya dan terletak di tempat tidur, yang merupakan poster empat tempat tidur, dengan kemenangan di bawah bantal. Dia tidak bisa tidur. Dia mencoba untuk mengalihkan perhatian pikiran dengan mempelajari item di dalam ruangan, yang meliputi mencuci-berdiri, kursi dan gambar di dinding; sehingga citra meyakinkan ruangan diberikan kepada pembaca. Cahaya bulan di kamar membawa ke pikiran malam terang bulan setelah tahun piknik lalu, yang dia pikir dia lupa. ingatan ini diakhiri ketika ia menjadi sadar bahwa atas tempat tidur secara perlahan turun. Dia bergerak menjauh sebagai kanopi, yang berisi kasur, pendekatan dan mencapai tempat tidur, jelas mencekik penghuni. Hal ini digerakkan oleh sebuah sekrup kayu yang melewati langit-langit. Setelah beberapa menit kanopi secara bertahap kembali ke posisi semula. Dia menyadari kopinya dibius, tapi terlalu kuat baginya untuk tidur sebagaimana dimaksud. Dia lolos dari ruangan, yang terletak di lantai pertama, melalui jendela dan turun pipa pembuangan a. Dia pergi ke prefektur polisi, di mana sub-prefek, yang kebetulan membahas pembunuhan baru-baru ini dengan rekan-rekan, menjadi cepat tertarik pada cerita narator. Dia kembali dengan sub-prefek dan beberapa asisten, yang menangkap warga dari rumah judi dan menyelidiki mesin yang bergerak kanopi tempat tidur. Sub-prefek berspekulasi bahwa banyak orang ditemukan tenggelam di Seine adalah korban dari rumah judi, dengan catatan bunuh diri palsu. Prajurit tua itu tuan rumah judi; dia adalah salah satu dari beberapa kemudian dibawa ke pengadilan.