“Okay,” he said. “I can do that.”I

“Okay,” he said. “I can do that.”
I hung up the phone, and America glared at me. “You
SLEPT with him? You bitch! You weren’t even going to
tell me?”
I rolled my eyes and fell against the pillow. “This isn’t
about you, Mare. This has just become one convoluted
clusterfuck.”
“What’s so difficult about it? You two should be
deliriously happy, not breaking doors and hiding in
your room!”
“I can’t be with him,” I whispered, keeping my eyes on
the ceiling.
Her hand covered mine, and she spoke softly. “Travis
needs work. Trust me, I understand any and all reservations
you have about him, but look how much he’s already
changed for you. Think about the last two weeks, Abby.
He’s not Mick.”
“I’m Mick! I get involved with Travis and everything
we’ve worked for…poof!” I snapped my fingers. “Just like
that!”
“Travis wouldn’t let that happen.”
“It’s not up to him, now is it?”
“You’re going to break his heart, Abby. You’re going to
break his heart! The one girl he trusts enough to fall for, and
you’re going to nail him to the wall!”
I turned away from her, unable to see the expression
that went with the pleading tone in her voice. “I need the
happy ending. That’s why we came here.”
“You don’t have to do this. It could work.”
“Until my luck runs out.”
America threw up her hands, letting them fall into her
lap. “Jesus, Abby, not this shit again. We talked about
this.”
My phone rang, and I looked at the display. “It’s
Parker.”
She shook her head. “We’re still talking.”
“Hello?” I answered, avoiding America’s glare.
“Abs! Day one of freedom! How does it feel?” he said.
“It feels…free,” I said, unable to muster up any
enthusiasm.
“Dinner tomorrow night? I’ve missed you.”
“Yeah,” I wiped my nose with my sleeve. “Tomorrow’s
great.”
After I hung up the phone, America frowned. “He’s going
to ask me when I get back,” she said. “He’s going to want
to know what we talked about. What am I supposed to tell
him?”
“Tell him that I’ll keep my promise. By this time
tomorrow, he won’t miss me.”

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

"Oke," katanya. "Saya bisa melakukan itu."Aku menutup telepon, dan Amerika memelototiku. "AndaTIDUR dengan dia? Anda bitch! Anda bahkan tidak akankatakan padaku?"Aku memutar bola mataku dan jatuh terhadap bantal. "Ini bukantentang Anda, Mare. Ini hanya telah menjadi salah satu yang rumitclusterfuck.""Apa begitu sulit tentang hal itu? Anda duasangat bahagia, tidak melanggar pintu dan bersembunyi diKamar Anda!""Saya tidak bisa dengan dia," bisikku, menjaga mata saya padalangit-langit.Tangannya ditutupi tambang, dan dia berbicara lembut. "Travisperlu bekerja. Percayalah, saya mengerti setiap dan semua reservasiAnda memiliki tentang dia, tetapi melihat berapa banyak dia sudahmengubah untuk Anda. Pikirkan tentang dua minggu terakhir, Abby.Ia bukanlah Mick.""Aku Mick! Saya terlibat dengan Travis dan segalanyakami telah bekerja for...poof!" Aku tersentak jari saya. "Sepertiitu!""Travis tidak akan membiarkan itu terjadi.""Hal ini tidak dia, sekarang itu?""Anda akan menghancurkan hatinya, Abby. Anda akanBreak hatinya! Seorang gadis yang ia percaya cukup untuk jatuh, danYou gonna kuku dia ke dinding!"Aku berpaling dari dia, tidak dapat melihat ekspresiyang berlangsung dengan nada memohon suaranya. "Saya perlubahagia. Itu sebabnya kami datang kemari. ""Anda tidak perlu melakukan hal ini. Itu bisa bekerja.""Sampai keberuntungan saya habis."Amerika melemparkan tangannya, membiarkan mereka jatuh ke dalam dirinyapangkuan. "Yesus, Abby, tidak omong kosong ini lagi. Kami berbicara tentangini."Telepon saya berdering, dan aku memandang layar. "Ia memilikiParker."Ia menggelengkan kepalanya. "Kita masih berbicara.""Halo?" Aku menjawab, menghindari silau Amerika."Abs! Satu hari kebebasan! Bagaimana rasanya?"katanya."Rasanya... gratis," Aku berkata, mampu mengumpulkan apapunantusiasme."Makan malam besok malam? Aku telah kehilangan Anda.""Ya," saya mengusap hidung saya dengan lengan saya. "Besokbesar."Setelah aku menutup telepon, Amerika mengerutkan kening. "Dia akanuntuk bertanya kepada saya ketika saya mendapatkan kembali,"katanya. "Dia akan inginuntuk mengetahui apa yang kita bicarakan. Apa yang harus saya katakanDia?""Katakan padanya bahwa aku akan menepati janjiku. Saat inibesok, ia tidak akan kehilangan saya."

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

"Oke," katanya. "Saya bisa melakukan itu."
Aku menutup telepon, dan Amerika memelototiku. "Kau
TIDUR dengan dia? Anda jalang! Anda bahkan tidak akan
memberitahu saya?
"Aku memutar mataku dan jatuh terhadap bantal. "Ini bukan
tentang Anda, Mare. Ini baru saja menjadi salah satu yang berbelit-belit
clusterfuck.
"" Apa yang begitu sulit tentang hal itu? Anda dua harus
mengigau bahagia, tidak melanggar pintu dan bersembunyi di
kamar Anda! "" Aku tidak bisa dengan dia, "bisikku, menjaga mata saya pada langit-langit. Tangannya tertutup tambang, dan dia berbicara dengan lembut. "Travis perlu bekerja. Percayalah, saya mengerti setiap dan semua pemesanan yang Anda miliki tentang dia, tapi lihat berapa banyak dia sudah berubah untuk Anda. Pikirkan tentang dua minggu terakhir, Abby. Dia tidak Mick. "" Aku Mick! Saya terlibat dengan Travis dan segala sesuatu yang kita telah bekerja untuk ... puf! "Aku menjentikkan jari saya. "Sama seperti itu!" "Travis tidak akan membiarkan hal itu terjadi." "Ini tidak sampai ke dia, sekarang ini?" "Kau akan mematahkan hatinya, Abby. Anda akan mematahkan hatinya! Satu gadis yang percaya cukup untuk jatuh untuk, dan Anda akan menangkapnya untuk dinding! "Aku berpaling darinya, tidak dapat melihat ekspresi yang pergi dengan nada memohon dalam suaranya. "Aku butuh happy ending. Itu sebabnya kami datang ke sini. "" Kau tidak perlu melakukan ini. Itu bisa bekerja. "" Sampai keberuntungan saya habis. "America mengangkat tangannya, membiarkan mereka jatuh ke dalam dirinya lap. "Yesus, Abby, bukan omong kosong ini lagi. Kami berbicara tentang hal ini. "Telepon saya berdering, dan aku melihat layar. "Ini Parker." Dia menggeleng. "Kami masih berbicara." "Halo?" Aku menjawab, menghindari silau Amerika. "Abs! Salah satu kebebasan hari! Bagaimana rasanya? "Katanya." Rasanya ... bebas, "kataku, tidak dapat meneguhkan setiap antusiasme." Makan malam besok malam? Aku merindukanmu. "" Ya, "aku mengusap hidung dengan lengan saya. "Besok besar." Setelah saya menutup telepon, Amerika mengerutkan kening. "Dia akan bertanya padaku ketika aku kembali," katanya. "Dia akan ingin tahu apa yang kita bicarakan. Apa yang harus saya katakan padanya? "" Katakan padanya bahwa aku akan menepati janjiku. Pada saat ini besok, ia tidak akan merindukanku. "