who would correctly solve them), re

who would correctly solve them), respondents who missed the problems thought they were easier than the respondents who solved them” (Frederick, 2005, p. 27). In explaining the actions of individuals in the Cognitive Reflection Test, Frederick (2005) puts forth the dual-process theory of reasoning and decision making. This distinguishes two types of cognitive processing: System 1 and System 2, as proposed by Stanovich & West (2000). According to the dual-process hypothesis, spontaneous responses both rapid and involving a superficial understanding of the problem are produced by System 1. On the contrary, the correct answers would involve the performance of System 2; they would also involve cognitive effort, motivation and concentration. Therefore, these would take longer to solve.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

yang akan dengan benar memecahkan mereka), responden yang tidak terjawab masalah pikir mereka lebih mudah daripada responden yang memecahkan mereka "(Frederick, 2005, halaman 27). Dalam menjelaskan tindakan individu dalam tes refleksi kognitif, Frederick (2005) menempatkan sebagainya teori dual-proses penalaran dan pengambilan keputusan. Ini membedakan dua jenis pengolahan kognitif: sistem 1 dan 2 sistem, seperti yang diusulkan oleh Stanovich & Barat (2000). Menurut dual-proses hipotesis, spontan tanggapan cepat kedua dan melibatkan pemahaman dangkal masalah yang diproduksi oleh sistem 1. Sebaliknya, jawaban yang benar akan melibatkan kinerja sistem 2; mereka juga akan melibatkan upaya kognitif, motivasi dan konsentrasi. Oleh karena itu, ini akan memakan waktu lebih lama untuk menyelesaikan.