On September 22, 1997, President Cl

On September 22, 1997, President Clinton submitted the CTBT to the Senate. He asked the Senate to approve it in his State of the Union addresses of 1998 and 1999, but Senator Helms, Chairman of the Senate Foreign Relations Committee, rejected that request on grounds that the treaty “from a non-proliferation standpoint, is scarcely more than a sham” and was of low priority for the committee. In the summer of 1999, Senate Democrats pressed Senators Helms and Lott to permit consideration of the treaty. On September 30, 1999, Senator Lott offered a unanimous-consent request to discharge the Senate Foreign Relations Committee from considering the treaty and to have debate and a vote. The request, as modified, was agreed to. The Senate Armed Services Committee held hearings October 5-7; the Foreign Relations Committee held a hearing October 7. It quickly became clear that the treaty was far short of the votes for approval, leading many on both sides to seek to delay a vote. As the vote was scheduled by unanimous consent, and several Senators opposed a delay, the vote was held October 13, rejecting the treaty, 48 for, 51 against, and 1 present.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pada tanggal 22 September 1997, Presiden Clinton mengajukan CTBT ke Senat. Ia meminta Senat untuk menyetujui dalam kenegaraan alamat Union tahun 1998 dan 1999, tetapi Senator Helms, Ketua Komite Hubungan luar negeri Senat, ditolak yang meminta pada dasar bahwa Perjanjian "dari sudut pandang non-proliferasi, hampir lebih dari palsu" dan adalah prioritas rendah untuk Komite. Pada musim panas 1999, Senat Demokrat ditekan Senator Helms dan Lott mengijinkan pertimbangan perjanjian. Pada tanggal 30 September 1999, Senator Lott ditawarkan permintaan bulat-persetujuan untuk debit Senat Komite Hubungan luar negeri dari mengingat perjanjian dan memiliki perdebatan dan suara. Atas permintaan, sebagaimana telah diubah, disepakati untuk. Senat Armed Services Komite diadakan dengar pendapat Oktober 5-7; Komite Hubungan luar negeri mengadakan sidang 7 Oktober. Dengan cepat menjadi jelas bahwa Perjanjian adalah jauh dari suara untuk persetujuan, memimpin banyak pada kedua sisi untuk mencari untuk menunda pemungutan suara. Sebagai suara dijadwalkan dengan persetujuan bulat, dan beberapa Senator menentang penundaan, suara diadakan tanggal 13 Oktober, menolak perjanjian, 48 untuk, 51 terhadap, dan 1 hadir.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pada tanggal 22 September 1997, Presiden Clinton disampaikan CTBT ke Senat. Dia meminta Senat untuk menyetujui dalam Negara tentang alamat Union tahun 1998 dan 1999, tapi Senator Helms, Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, menolak permintaan itu dengan alasan bahwa perjanjian "dari sudut pandang non-proliferasi, hampir tidak lebih dari palsu "dan prioritas rendah untuk panitia. Pada musim panas tahun 1999, Senat Demokrat ditekan Senator Helms dan Lott untuk mengizinkan pertimbangan perjanjian. Pada tanggal 30 September 1999, Senator Lott menawarkan permintaan bulat-persetujuan untuk melepaskan Komite Hubungan Luar Negeri Senat dari mempertimbangkan perjanjian dan memiliki perdebatan dan suara. Permintaan, sebagaimana telah diubah, telah disepakati. Senat Komite Angkatan Bersenjata diadakan dengar pendapat 5-07 Oktober; Komite Hubungan Luar Negeri mengadakan sidang 7 Oktober Segera menjadi jelas bahwa perjanjian itu jauh dari orang untuk persetujuan, sehingga banyak di kedua belah pihak untuk mencari untuk menunda pemungutan suara. Sebagai suara dijadwalkan dengan persetujuan bulat, dan beberapa Senator menentang penundaan, suara digelar 13 Oktober menolak perjanjian, 48 untuk, 51 melawan, dan 1 hadir.