doping concentration of the active

doping concentration of the active layer, injection carrier density, and activelayer thickness. We shall see the effects of these parameters in the following sections.

The two basic LED configurations being used for fiber optics are surface emitters (also called Bunrts or from emitters) and edge emitter-t'.2' In the surface emitter the plane of the active light—emitting region is oriented perpendicularly to the axis of the fiber, as shown in Fig. 4-9. in this configuration a well is etched through the substrate of the device, into which a fiber is then cemented in order to accept the emitted light. The circular active area in practical surface emitters is nominally 50 um irt diameter and up to 2.5 um thick. The emission pattern is essentially isotropic with a 120° half-power beam width.

This isotropic pattern from a surface emitter is called a tambertirm pattern. In this pattern the source is equally bright when viewed from any direction, but the power diminishes as cos 8, where 8 is the angle between the viewing direction and the normal to the surface (this is because the projected area one sees decreases as cos 8). Thus the power is down to 50 percent of its peak when 8 = 60°. so that the total halt-power beam width is 120°.

The edge emitter depicted in Fig. 4-10 consists of an active junction region, which is the source of the incoherent light, and two guiding layers. The guiding layers both have a refractive index which is lower than that of the active region but higher than the index of the surrounding material. This structure forms a waveguide channel that directs the optical radiation toward the fiber core. To match the typical fiber core diameters [50 to 100 pm), the contact

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

doping konsentrasi aktif lapisan, injeksi pembawa kepadatan, dan ketebalan activelayer. Kita akan melihat efek dari parameter ini di bagian berikut.Dua configurations LED dasar yang digunakan untuk fiber optik adalah penghasil permukaan (juga disebut Bunrts atau dari emisi) dan tepi emitor-t'. 2' di emitor permukaan pesawat cahaya aktif — memancarkan daerah ini berorientasi sebilah untuk sumbu fiber, seperti yang ditunjukkan dalam gambar 4-9. dalam konfigurasi ini baik terukir melalui substrat perangkat, yang fiber kemudian semen untuk menerima cahaya dipancarkan. Daerah aktif melingkar di Emiten permukaan praktis adalah nominal 50 um irt diameter dan sampai 2,5 um tebal. Pola emisi pada dasarnya isotropik dengan lebar setengah-daya sinar 120°.Pola ini isotropik dari emitor permukaan disebut pola tambertirm. Dalam pola ini sumber sama terang bila dilihat dari segala arah, tetapi kekuatan berkurang sebagai cos 8, dimana 8 adalah sudut antara arah pandang dan normal ke permukaan (hal ini karena daerah diproyeksikan satu melihat penurunan sebagai cos 8). Dengan demikian kekuatan adalah ke 50 persen dari puncaknya ketika 8 = 60 °. sehingga total menghentikan daya sinar lebar 120°.Tepi emitor digambarkan di gambar 4-10 terdiri dari daerah aktif junction, yang merupakan sumber cahaya tidak koheren, dan dua lapisan penuntun. Lapisan penuntun memiliki indeks bias yang lebih rendah daripada daerah aktif tetapi lebih tinggi dari indeks dari bahan-bahan disekitarnya. Struktur ini membentuk saluran waveguide yang mengarahkan radiasi optik terhadap inti fiber. Untuk mencocokkan khas fiber inti diameter [50 sampai 100 pm), kontak

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

doping konsentrasi lapisan aktif, kerapatan pembawa injeksi, dan ketebalan activelayer. Kita akan melihat efek dari parameter ini di bagian berikut. Dua gurations LED con fi dasar yang digunakan untuk serat optik adalah emitter permukaan (juga disebut Bunrts atau dari emitter) dan tepi emitor-t'.2 'Di permukaan emitor bidang wilayah pemancar cahaya aktif berorientasi tegak lurus terhadap sumbu fi ber, seperti ditunjukkan pada Gambar. 4-9. dalam con fi guration ini sumur terukir melalui substrat perangkat, di mana fi ber kemudian disemen untuk menerima cahaya yang dipancarkan. Daerah aktif melingkar di emitter permukaan praktis nominal 50 mm diameter IRT dan sampai 2,5 um tebal. Pola emisi pada dasarnya isotropik dengan lebar balok 120 ° setengah kekuatan. Pola isotropik ini dari emitor permukaan disebut pola tambertirm. Dalam pola ini sumber sama terang bila dilihat dari segala arah, tapi daya berkurang sebagai cos 8, di mana 8 adalah sudut antara arah melihat dan normal ke permukaan (ini karena daerah yang diproyeksikan seseorang melihat menurun sebagai cos 8 ). Dengan demikian daya turun 50 persen dari puncaknya ketika 8 = 60 °. sehingga total lebar balok berhenti-daya 120 °. Tepi emitor digambarkan dalam Gambar. 4-10 terdiri dari persimpangan daerah aktif, yang merupakan sumber cahaya koheren, dan dua lapisan membimbing. Lapisan membimbing keduanya memiliki indeks bias yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah aktif tetapi lebih tinggi dari indeks bahan sekitarnya. Struktur ini membentuk saluran pandu yang mengarahkan radiasi optik menuju inti fi ber. Untuk pertandingan fi khas ber diameter inti [50 sampai 100 pm), kontak