The most important feature of this

The most important feature of this new behaviour at nine or ten months is the
awareness by the infant that its own actions are of interest to others, that objects
and actions are shareable, that vocalizations and gestures are messages to be
addressed to others and require specific and intended responses. This makes
the world a very different place. Infants under nine months share themselves
with others but not their knowledge or intentions about things.
Nine to ten months is also the time of appearance of what Halliday called protolanguage. The child, lacking words, vocalizes a number of distinct sounds. There is an interaction of communicative intent. The child discovers the power of sound to communicate and these sounds begin to have consistent meaning. Halliday (1975) has described these sounds in functional terms, especially with the stabilization of the sound patterns. Protolanguage requires that the child has clear differentiation of an integrated 'self (with cognitive and affective processes) from the world of'others' (things and persons), but especially it must see persons as conscious, effective, and interested partners in the giving and taking of meanings (Trevarthan 1988).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Fitur yang paling penting dari perilaku ini baru sembilan atau sepuluh bulan inikesadaran oleh bayi yang tindakan-tindakan sendiri menarik untuk orang lain, bahwa objekdan tindakan shareable, bahwa vokalisasi dan gerakan adalah pesan yang akanditujukan kepada orang lain dan membutuhkan tanggapan spesifik dan dimaksudkan. Hal ini membuatdunia tempat yang sangat berbeda. Bayi di bawah sembilan bulan berbagi diridengan orang lain tetapi tidak mereka pengetahuan atau niat tentang hal-hal.Sembilan sampai sepuluh bulan ini juga saat munculnya apa Halliday disebut protolanguage. Anak, kurang kata-kata, vocalizes jumlah suara yang berbeda. Ada interaksi niat komunikatif. Anak menemukan kekuatan suara untuk berkomunikasi dan suara ini mulai memiliki arti konsisten. Halliday (1975) yang digambarkan suara ini secara fungsional, terutama dengan stabilisasi pola suara. Protolanguage memerlukan bahwa anak memiliki jelas diferensiasi terintegrasi 'diri (dengan proses kognitif dan afektif) dari of'others dunia' (hal-hal dan orang), tapi terutama itu harus melihat orang sebagai mitra sadar, efektif, dan tertarik dalam memberikan dan mengambil makna (Trevarthan 1988).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Fitur yang paling penting dari perilaku baru ini di sembilan atau sepuluh bulan adalah
kesadaran oleh bayi bahwa tindakan sendiri yang menarik bagi orang lain, bahwa benda-benda
dan tindakan yang dibagikan, yang vokalisasi dan gerakan yang pesan yang akan
ditujukan kepada orang lain dan membutuhkan spesifik dan dimaksudkan tanggapan. Hal ini membuat
dunia menjadi tempat yang sangat berbeda. Bayi di bawah sembilan bulan berbagi diri
dengan orang lain tapi tidak pengetahuan atau niat mereka tentang hal-hal.
Sembilan sampai sepuluh bulan juga saat penampilan apa Halliday disebut bahasa purba. Anak, kurang kata, menyuarakan sejumlah suara yang berbeda. Ada interaksi dari niat komunikatif. Anak menemukan kekuatan suara untuk berkomunikasi dan suara ini mulai memiliki makna yang konsisten. Halliday (1975) telah dijelaskan suara ini dalam hal fungsional, terutama dengan stabilisasi pola suara. Bahasa purba mensyaratkan bahwa anak memiliki diferensiasi yang jelas dari terpadu 'diri (dengan proses kognitif dan afektif) dari of'others dunia' (hal-hal dan orang), tetapi terutama harus melihat orang sebagai mitra sadar, efektif, dan tertarik pada pemberian tersebut dan mengambil makna (Trevarthan 1988).