Another research area in the study

Another research area in the study of persuasive communication is termed minimal justification. The theory predicts that counter-attitudinal action, freely chosen with little incentive or justification, leads to a change in attitude. If we are to fully understand this principle, it is necessary to distinguish between external and internal justification. External justification is a person's reason or explanation for his or her dissonant behavior that resides not in the individual but rather in the situation (such as politeness, drunkenness, praise, or reward), whereas internal justification is the reduction of dissonance by changing something about oneself (e.g., one's attitude or behavior). If an individual states a belief that is difficult to justify externally, that person will attempt to justify it internally by making his or her attitudes more consistent with the statement (Aronson, 2004, p. 164).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Daerah penelitian lain dalam studi persuasif komunikasi ini dipanggil pembenaran minimal. Teori memprediksi bahwa tindakan kontra sikap, dipilih secara bebas dengan sedikit insentif atau pembenaran, mengarah ke perubahan sikap. Jika kita ingin memahami prinsip ini, sangatlah penting untuk membedakan antara internal dan eksternal pembenaran. Eksternal pembenaran adalah alasan seseorang atau penjelasan untuk nya disonan perilaku yang berada tidak dalam individu tetapi agak dalam (seperti kesopanan, kemabukan, pujian atau hadiah), sedangkan internal pembenaran adalah pengurangan disonansi dengan mengubah sesuatu tentang diri sendiri (misalnya, satu sikap atau perilaku). Jika seorang individu menyatakan keyakinan bahwa sulit untuk membenarkan eksternal, orang akan mencoba untuk membenarkan itu secara internal dengan membuat sikap nya lebih konsisten dengan pernyataan (Aronson, 2004, mukasurat 164).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Daerah penelitian lain dalam studi komunikasi persuasif disebut justifikasi minimal. Teori ini memprediksi bahwa kontra-sikap tindakan, yang dipilih secara bebas dengan sedikit insentif atau pembenaran, mengarah ke perubahan sikap. Jika kita untuk memahami prinsip ini, perlu untuk membedakan antara pembenaran eksternal dan internal. Pembenaran eksternal alasan seseorang atau penjelasan untuk perilaku disonan nya yang berada tidak dalam individu melainkan dalam situasi (seperti kesopanan, mabuk, pujian, atau hadiah), sedangkan pembenaran internal pengurangan disonansi dengan mengubah sesuatu tentang diri (misalnya, sikap atau perilaku seseorang). Jika masing-masing negara keyakinan yang sulit untuk membenarkan eksternal, orang yang akan mencoba untuk membenarkan secara internal dengan membuat nya sikap lebih konsisten dengan pernyataan (Aronson, 2004, hal. 164).