(S − I)D would increasewhenincome r

(S − I)D would increasewhenincome rose because of easier monetary policy, which
means the curve would shift out.
Now suppose, however, that income rose because of a change in fiscal policy –
either a rise in government spending or a decline in tax rates. The same logic also
applies to an autonomous increase in consumption or investment. In these cases,
hence a rise in income would cause the (S −I)D curve to shift in, because national saving
has diminished. Ashift in monetary policy and a shift in fiscal policy have opposite
impacts on the NFI curve; these changes are shown in figure 13.1.
One caveat at this point. We assume no changes in the rate of inflation or productivity
growth in this diagram. However, a change in the value of the currency is
likely to affect these variables, especially the rate of inflation. Under those changes,
the NFI curve may not shift as indicated in this diagram, as discussed later in this
chapter.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

(S - I) D akan increasewhenincome naik karena kebijakan moneter lebih mudah, yang
berarti kurva akan bergeser keluar.
Sekarang anggaplah Namun, pendapatan yang naik karena perubahan dalam kebijakan fiskal -
baik kenaikan belanja pemerintah atau penurunan pajak tarif. Logika yang sama juga
berlaku untuk peningkatan otonom konsumsi atau investasi. Dalam kasus ini,
maka kenaikan pendapatan akan menyebabkan (S -I) kurva D bergeser di, karena tabungan nasional
telah berkurang. Ashift dalam kebijakan moneter dan pergeseran dalam kebijakan fiskal memiliki berlawanan
dampak pada kurva NFI; perubahan ini ditunjukkan pada gambar 13.1.
Satu peringatan pada saat ini. Kami mengasumsikan bahwa tidak ada perubahan dalam tingkat inflasi atau produktivitas
pertumbuhan dalam diagram ini. Namun, perubahan nilai mata uang yang
cenderung mempengaruhi variabel-variabel ini, terutama tingkat inflasi. Di bawah perubahan tersebut,
kurva NFI mungkin tidak bergeser seperti ditunjukkan dalam diagram ini, seperti yang dibahas kemudian dalam
bab.