If I love an appearance, how can I

If I love an appearance, how can I love God; whom I never see?...
Our attractions to others aren't necessarily always traits that we approve of or can live with indefinitely unless we come to terms with them ourselves first. Perhaps that is why we are initially most attracted to those who are courageous enough to do or to be what we deny ourselves.
But if we don’t recognize the significance of the attraction and fail to look inward at ourselves. The other that we found so exciting and attractive at first will, over time, begin to rub us the wrong way, and we will be convinced that we must get them to squelch that part of themselves just as we have. We do this because we don’t want a constant reminder of our personal denials.
But, equilibrium between our masculine and feminine natures will produce a natural lightness to our being that is not subject to "falling in love" since there is no emptiness in need of filling, instead, we are free to "soar in love" due to the natural neutrality of our disposition!

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Jika aku menyukai penampilan, bagaimana bisa saya mencintai Allah; yang pernah saya lihat...Atraksi kami kepada orang lain tidak perlu selalu ciri-ciri yang kita menyetujui atau dapat hidup dengan tanpa batas waktu, kecuali jika kita datang ke istilah dengan mereka diri kita pertama. Mungkin itu sebabnya kami sangat awalnya paling tertarik untuk orang-orang yang cukup berani untuk melakukan atau untuk menjadi apa yang kita menyangkal diri.Tetapi jika kita tidak mengetahui arti dari daya tarik dan gagal untuk melihat ke dalam diri kita. Yang lain yang kami temukan sangat menarik dan menarik di pertama akan, dari waktu ke waktu, mulai untuk menggosok kita dengan cara yang salah, dan kami akan yakin bahwa kita harus mendapatkan mereka untuk memadamkan bagian dari diri mereka sendiri seperti yang kita miliki. Kami melakukan ini karena kami tidak ingin pengingat tentang penyangkalan pribadi kami.Tapi, keseimbangan antara kodrat kami maskulin dan feminin akan menghasilkan ringan alami untuk kita yang tidak tunduk pada "jatuh cinta" karena tidak ada kekosongan membutuhkan mengisi, sebaliknya, kami bebas untuk "melambung cinta" karena netralitas alami kita lakukan!

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Jika Saya suka penampilan, bagaimana saya bisa mengasihi Allah; yang tidak pernah saya lihat? ...
atraksi kami kepada orang lain yang belum tentu selalu ciri-ciri bahwa kita menyetujui atau bisa hidup dengan tanpa batas waktu kecuali kita datang untuk berdamai dengan mereka diri kita terlebih dahulu. Mungkin itu sebabnya kita awalnya paling menarik bagi mereka yang cukup berani untuk melakukan atau menjadi apa yang kita menyangkal diri.
Tetapi jika kita tidak mengenali pentingnya daya tarik dan gagal untuk mencari ke dalam diri kita sendiri. Yang lain yang kami temukan sangat menarik dan menarik di akan pertama, dari waktu ke waktu, mulai menggosok kita dengan cara yang salah, dan kami akan yakin bahwa kita harus mendapatkan mereka untuk memadamkan bagian dari diri mereka sama seperti kita. Kami melakukan ini karena kami tidak ingin pengingat dari penolakan pribadi kita.
Tapi, keseimbangan antara sifat maskulin dan feminin kami akan menghasilkan ringan alami untuk keberadaan kita yang tidak tunduk pada "jatuh cinta" karena tidak ada kekosongan membutuhkan mengisi, sebaliknya, kita bebas untuk "melambung cinta" karena netralitas alam disposisi kami!