122SUNIL KUmAR BhATT1. imperfective

122
SUNIL
KUmAR BhATT
1. imperfective and perfective aspect
In earlier works on the aspectual pair of the imperfective and perfective aspect
high emphasis was put on the completedness of an action to distinguish between
the imperfective and perfective aspect; perfective as a
completed action and im
-
perfective as an unfinished one.
Later analyses made the distinction very precise: “A very frequent characteri
-
sation of perfectivity is that it indicates a completed action. One should note that
the word at issue in the definition is ‘completed’, not ‘complete’: despite of for
-
mal similarity between the two words, there is an important semantic distinction
which turns out to be crucial in discussing aspect. The perfective does indeed de
-
note a complete situation with beginning, middle and end” (Comrie 1978: 18).
Similar is the view of Ridjanovic: “Major feature of the opposition between
perfective and imperfective verbs is not the completion versus the incompletion
of the action designated by the verb, but rather the indivisibility versus the divis
-
ibility of the temporal dimension associated with the action” (Ridjanovic 1976:
83)

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

122SUNIL KUmAR BhATT1. imperfective dan perfective aspekDalam karya-karya sebelumnya pada sepasang aspectual aspek imperfective dan perfective tinggi penekanan diletakkan pada completedness tindakan untuk membedakan antara aspek imperfective dan perfective; perfective sebagai tindakan yang sudah lengkap dan im-perfective sebagai salah satu yang belum selesai.Analisis kemudian membuat perbedaan sangat tepat: "sangat sering characteri-segenap perfectivity adalah bahwa hal itu menunjukkan tindakan yang sudah lengkap. Satu harus dicatat bahwa kata masalah dalam definisi 'selesai', bukan 'lengkap': meskipun untuk-Mal kesamaan antara dua kata, ada perbedaan penting semantik yang ternyata sangat penting dalam membahas aspek. Perfective apakah memang de-Perhatikan situasi yang lengkap dengan awal, tengah dan akhir"(Comrie 1978:18).Serupa adalah pandangan dari Ridjanovic: "fitur utama dari oposisi antara perfective dan imperfective kata bukanlah penyelesaian versus incompletion tindakan yang ditetapkan oleh kata, tapi agak indivisibility versus Divisi-ibility dimensi fosil yang terkait dengan tindakan"(Ridjanovic 1976: 83)

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

122
SUNIL
KUMAR Bhatt
1. Aspek tidak sempurna dan perfektif
Dalam karya-karya sebelumnya pada pasangan Aspectual dari tidak sempurna dan perfektif aspek
penekanan yang tinggi diletakkan di completedness dari suatu tindakan untuk membedakan antara
yang tidak sempurna dan aspek perfektif; perfektif sebagai
tindakan selesai dan im
-
perfektif sebagai salah satu yang belum selesai.
Kemudian analisis membuat perbedaan yang sangat tepat: "A characteri sangat sering
-
sation dari perfectivity adalah bahwa hal itu menunjukkan tindakan yang selesai. Satu harus mencatat bahwa
kata yang dipermasalahkan dalam definisi ini 'selesai', bukan 'lengkap': meskipun untuk
-
kesamaan mal antara dua kata, ada perbedaan semantik penting
yang ternyata menjadi penting dalam membahas aspek. Perfektif yang memang de
-
perhatikan situasi lengkap dengan awal, tengah dan akhir "(Comrie 1978: 18).
Mirip merupakan pandangan Ridjanovic:" fitur utama dari pertentangan antara
kata kerja perfektif dan tidak sempurna tidak selesainya versus incompletion
dari tindakan yang ditunjuk oleh kata kerja, melainkan terpisahkan versus divis
-
azas dari dimensi temporal yang berhubungan dengan tindakan "(Ridjanovic 1976:
83)