For the exposure phase, 200 Dutch w

For the exposure phase, 200 Dutch words were selected
from the CELEX database (Baayen, Piepenbrock, &
Gulikers, 1995). Forty of the words ended in /l/, and 40
ended in /r/; no /l/s or /r/s occurred elsewhere in these 80
words. Since the sounds [l] and [ɹ] color the pronunciation
of the preceding vowel, the vowel preceding [l] and [ɹ] was
kept constant, such that all of the words ended in /əl/ or /ər/.
The number of syllables was matched between the two sets
of critical items (i.e., /l/-final and /r/-final words).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Untuk tahap eksposur, 200 kata dipilihdari CELEX database (Baayen, Piepenbrock, &Gulikers, 1995). Empat puluh kata-kata yang berakhir dengan/l /, dan 40berakhir pada/r /; tidak ada /l/s atau /r/s terjadi di tempat lain di 80 inikata-kata. Sejak suara [l] dan warna [ɹ] pengucapanvokalnya, vokal sebelumnya [l] dan [ɹ] adalahtetap konstan, seperti bahwa semua kata-kata yang berakhir dengan /əl/ atau/ər /.Jumlah suku kata disesuaikan antara dua setkritis item (misalnya, / l /-final dan /r /-akhir kata).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Untuk tahap pemaparan, 200 kata Belanda dipilih
dari database CELEX (Baayen, Piepenbrock, &
Gulikers, 1995). Empat puluh kata berakhir / l /, dan 40
berakhir di / r /; tidak ada / l / s atau / r / s terjadi di tempat lain di ini 80
kata-kata. Karena suara [l] dan [ɹ] warna pengucapan
vokal sebelumnya, vokal sebelumnya [l] dan [ɹ] itu
tetap konstan, sehingga semua kata berakhir / əl / atau / ər /.
Jumlah suku kata yang cocok antara dua set
item penting (yaitu, / l / dan / r / kata-Final-Final).