Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Lokasi rumah tangga secara signifikan mempengaruhi kecenderungan 40% dari populasi dalam pengeluaran terendah untuk pengobatan rawat jalan di fasilitas kesehatan umum. Ketika BPJS kesehatan dilaksanakan, rawat jalan lebih memilih untuk menggunakan rumah sakit umum / pusat kesehatan masyarakat / sub Pusat Kesehatan dari fasilitas lainnya untuk penduduk perkotaan berjumlah 1.822 kali penduduk yang tinggal di daerah pedesaan. Kepemilikan asuransi kesehatan adalah variabel utama dalam penelitian ini, mengenai kecenderungan populasi ditutupi oleh BPJS kesehatan PBI pilih fasilitas kesehatan rawat jalan. Kecenderungan untuk rawat jalan di rumah sakit umum / pusat kesehatan masyarakat / sub Pusat Kesehatan quintiles populasi I dan II yang ditutupi oleh BPJS kesehatan PBI ditemukan 1,743 kalipopulasi yang tidak tercakup oleh asuransi apapun. Anggota BPJS kesehatan yang cenderung untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan masyarakat yang lebih besar dibandingkan dengan tren masih tercatat sebagai anggota Jamkesmas. Tabel 7 menunjukkan bahwa ketika BPJS kesehatan dilaksanakan, kecenderungan untuk rawat jalan di rumah sakit swasta / dokter / klinik dari fasilitas lainnya untuk penduduk perkotaan sebesar 2.250 kali penduduk pedesaan. Ketika BPJS kesehatan diterapkan, populasi quintiles I dan II yang dicakup oleh program-program ini cenderung untuk memilih pengobatan rawat jalan di rumah sakit swasta / dokter / klinik dibandingkan dengan fasilitas lainnya oleh 1.027 kali populasi yang tidak dilindungi dengan asuransi. Hasilnya adalah dengan Jamkesmas program. Kecenderungan untuk memilih fasilitas kesehatan pribadi dibandingkan dengan fasilitas lainnya untuk rawat jalan untuk penduduk ditutupi oleh Jamkesmas bahkan lebih rendah dari populasi yang tidak tercakup dalam program asuransi.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
