Where the hell are you?" Hank deman

Where the hell are you?" Hank demanded, again.

Trevor opened his mouth to answer, but immediately shut it as he squeezed his eyes shut and dropped his head back, wondering not for the first time if his little tenant was trying to kill him. He took a deep breath as he tried unsuccessfully to ignore the way Zoe was licking his shaft.

"I'm heading out the door now," he said through a strangled voice into the cell phone only half lying. He was heading out the door, was in the small front hallway in fact and would have probably been halfway to the bar to meet up with the guys from work if Zoe hadn't sauntered out of her apartment and dropped to her knees in front of him because, and he was quoting on this one, "she had a craving."

Best. Tenant. Ever.

"That's what you said an hour ago!" Hank said, sounding pretty pissed. He didn't exactly remember telling Hank that, but then again he'd been a tad busy with cornering Zoe in the laundry room.

"Did I?" he asked, distractedly as he opened his eyes and dared a look down and nearly came from the sight of Zoe licking his cock like it was her favorite ice cream cone.

Was she trying to kill him? he thought as he gently gripped the back of her head and slid himself between her lips slowly as he resisted the urge to close his eyes again and groan.

"Mandy is threatening to leave," Hank hissed loudly into the phone as if he didn't want someone to hear, probably this Mandy person, Trevor thought as he gently caressed Zoe's cheek.

"Then let her leave," Trevor said, vaguely remembering Hank begging him to show up to guy's night because his date's sister wanted to meet him. This morning when he'd planned on meeting up with the guys he'd thought it might be a good idea to test the waters and see if he'd worked Zoe out of his system yet, but he knew by the way he'd reacted to catching her coming out of the shower a few hours ago that she wasn't out of his system.

Not even a little bit.

This was getting out of hand, he thought as she took him further than should be humanly possible. He was exhausted, sore and happier than he'd ever been in his life and he didn't want it to end, which of course meant that it needed to end.

Soon.

But not right now, he thought as he ended the call and tossed his phone somewhere behind him, uncaring where it landed as pulled away from Zoe and dropped to his knees so he could kiss the woman who was starting to mean too damn much to him into his arms.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dimana sih Apakah Anda?" Hank menuntut, lagi.Trevor membuka mulutnya untuk menjawab, tetapi segera menutupnya karena ia diperas nya mata tertutup dan turun kepalanya kembali, bertanya-tanya tidak untuk pertama kalinya jika penyewa nya sedikit berusaha membunuhnya. Dia mengambil napas dalam-dalam saat ia gagal mencoba untuk mengabaikan jalan Zoe adalah menjilati poros."Aku menuju pintu sekarang," ujarnya melalui suara yang dicekik ke ponsel hanya setengah berbohong. Ia menuju keluar pintu, adalah di depan lorong kecil dan mungkin akan menjadi setengah jalan ke bar untuk bertemu dengan orang-orang dari bekerja jika Zoe tidak sauntered keluar dari apartemen dan jatuh ke lututnya di depannya karena, dan dia memetik satu ini, "dia punya hasrat."Terbaik. Penyewa. Pernah."Itu adalah apa yang Anda katakan satu jam yang lalu!" Hank berkata, terdengar sangat marah. Dia benar-benar tidak ingat memberitahu Hank bahwa, tetapi sekali lagi ia telah tad sibuk dengan menikung Zoe di ruang cuci."Apakah saya?" Dia bertanya, bingung ketika ia membuka matanya dan berani melihat ke bawah dan hampir berasal dari mata Zoe menjilati kemaluannya seperti itu kerucut es krim favorit nya.Dia berusaha membunuhnya? Dia berpikir ketika ia lembut mencengkeram bagian belakang kepalanya dan meluncur dirinya antara bibir perlahan saat ia menolak dorongan untuk menutup matanya lagi dan mengerang."Mandy mengancam untuk meninggalkan," Hank mendesis keras ke telepon seolah-olah ia tidak ingin seseorang untuk mendengar, mungkin orang ini Mandy, Trevor pikir karena ia lembut membelai Zoe's pipi."Kemudian membiarkan dia pergi," kata Trevor, samar-samar mengingat Hank meminta tolong kepadanya untuk muncul untuk pria malam karena tanggal nya saudara ingin bertemu dengannya. Pagi ini ketika ia telah merencanakan untuk bertemu dengan orang-orang yang ia berpikir bahwa itu mungkin ide yang baik untuk menguji perairan dan melihat apakah ia bekerja Zoe dari sistem belum, tapi ia tahu dengan cara dia telah bereaksi terhadap penangkapan datang dia keluar dari kamar mandi beberapa hari lalu bahwa dia tidak keluar dari sistem.Bahkan tidak sedikit.Ini mendapatkan keluar dari tangan, dia berpikir ketika dia mengambil lebih dari seharusnya secara manusiawi mungkin. Dia adalah kelelahan, sakit, dan lebih bahagia daripada yang pernah ia telah dalam hidupnya dan dia tidak ingin hal itu berakhir, yang tentu saja berarti bahwa dibutuhkan untuk mengakhiri.Segera.Tetapi tidak benar sekarang, dia pikir dia berakhir panggilan dan melemparkan telepon di suatu tempat di belakangnya, tidak peduli di mana mendarat seperti ditarik dari Zoe dan jatuh berlutut sehingga dia bisa mencium wanita yang mulai berarti terlalu sialan banyak dia ke dalam tangannya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Di mana kau? "Hank menuntut, lagi. Trevor membuka mulutnya untuk menjawab, tapi langsung menutupnya sambil meremas matanya tertutup dan menjatuhkan kepalanya kembali, bertanya-tanya bukan untuk pertama kalinya jika penyewa kecilnya berusaha membunuhnya . Dia mengambil napas dalam-dalam saat ia mencoba gagal untuk mengabaikan cara Zoe menjilati poros nya. "Aku menuju keluar pintu sekarang," katanya melalui suara tercekik ke ponsel hanya setengah berbaring. Dia sedang menuju keluar pintu, berada di lorong depan kecil sebenarnya dan mungkin akan menjadi setengah jalan ke bar untuk bertemu dengan orang-orang dari pekerjaan jika Zoe tidak melenggang keluar dari apartemennya dan berlutut di depannya karena, dan dia mengutip satu ini, "dia memiliki hasrat." Terbaik Tenant.. Pernah. "Itulah yang Anda katakan satu jam yang lalu!" Hank mengatakan, terdengar cukup marah. Dia tidak benar-benar ingat mengatakan Hank itu, tapi sekali lagi ia 'd tad sibuk dengan menikung Zoe di ruang cuci. "Apakah aku?" ia bertanya, bingung saat ia membuka matanya dan berani melihat ke bawah dan hampir datang dari pandangan Zoe menjilati kemaluannya seperti itu es favoritnya krim. Apakah ia mencoba untuk membunuhnya? pikirnya sambil lembut mencengkeram bagian belakang kepalanya dan meluncur dirinya di antara bibirnya perlahan sambil menahan keinginan untuk menutup matanya lagi dan mengerang. "Mandy mengancam untuk meninggalkan," Hank mendesis keras ke telepon seolah-olah ia tak t ingin seseorang untuk mendengar, mungkin orang Mandy ini, Trevor pikir ia lembut membelai pipi Zoe. "Lalu biarkan dia pergi," kata Trevor, samar-samar mengingat Hank memintanya untuk menunjukkan hingga malam pria karena adik tanggal nya ingin bertemu dengannya. Pagi ini ketika ia merencanakan untuk bertemu dengan orang-orang yang ia pikir mungkin ide yang baik untuk menguji air dan melihat apakah ia bekerja Zoe keluar dari sistem, tapi dia tahu dengan cara dia Sebaiknya bereaksi terhadap penangkapan dia keluar dari kamar mandi beberapa jam yang lalu bahwa dia tidak keluar dari sistem. Bahkan tidak sedikit. Hal ini keluar dari tangan, pikirnya saat ia membawanya lebih jauh dari seharusnya manusiawi mungkin. Dia kelelahan, sakit dan lebih bahagia dari yang pernah ia telah dalam hidupnya dan dia tidak ingin sampai akhir, yang tentu saja berarti bahwa itu diperlukan untuk mengakhiri. Segera. Tapi tidak sekarang, ia pikir ia mengakhiri panggilan dan melemparkan telepon di suatu tempat di belakangnya, tidak peduli di mana ia mendarat sebagai menjauh dari Zoe dan berlutut sehingga ia bisa mencium wanita yang mulai berarti terlalu banyak sialan dia ke dalam pelukannya.