When I’m in the middle of packing m

When I’m in the middle of packing my stuffs, I did expect surprises. Maybe when I found some old missing albums or things that I have been searching like crazy but never found before. Or maybe some old tests papers that I hide from my parents just because I failed the subject.



But, I never expect to have a surprise visit.



There in front of me, stood a guy in a school uniform at the door, looking expressionless and cold as he stare at me. I widened my eyes, at the sight of the unfamiliar guy, my brain working out to find for something to say.



“Are you looking for someone?”



I tried to read his expression, but then he just continued to stare at me back in silence. For a couple of seconds, he stayed rooted on his spot, saying nothing. So, I took this a sign to just get back inside the house.



He only starts to speak when I'm about to close the door.



“I...”



I creak the door back open, waiting for him to continue his sentence.



“I hate you.”



Shall we go to the story now?

:D

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

ketika saya di tengah-tengah packing barang saya, saya mengharapkan kejutan. mungkin ketika saya menemukan beberapa album yang hilang tua atau hal-hal yang saya telah mencari seperti orang gila tetapi tidak pernah ditemukan sebelumnya. atau mungkin beberapa tes kertas tua yang saya sembunyikan dari orang tua saya hanya karena saya gagal subjek.



tapi, saya tidak pernah berharap untuk memiliki kunjungan kejutan.



ada di depan saya, berdiri seorang pria di sekolah seragam di pintu,mencari ekspresi dan dingin saat ia menatapku. i melebar mataku, saat melihat orang asing, otak saya bekerja untuk menemukan sesuatu untuk dikatakan.



"Anda mencari seseorang?"



saya mencoba untuk membaca ekspresinya, tapi kemudian ia hanya terus menatap saya kembali dalam diam. selama beberapa detik, ia tinggal berakar pada tempatnya, mengatakan apa-apa. jadi,Aku mengambil ini pertanda untuk hanya mendapatkan kembali ke dalam rumah.



ia hanya mulai berbicara ketika saya hendak menutup pintu.



"i ..."



i berderit pintu kembali terbuka, menunggu dia melanjutkan kalimatnya



"Aku benci kamu."



kami akan pergi ke cerita sekarang

:.? d

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Ketika saya di tengah-tengah pengepakan barang-barang saya, aku mengharapkan kejutan. Mungkin ketika saya menemukan beberapa lama hilang album atau hal-hal yang saya telah mencari seperti orang gila, tetapi tidak pernah ditemukan sebelumnya. Atau mungkin tua tes makalah yang bersembunyi dari orang tua saya hanya karena aku gagal subjek.



tapi, aku tidak pernah berharap untuk memiliki kejutan kunjungan.



ada di depan saya, seorang pria dalam seragam sekolah di pintu, berdiri melihat ekspresi dan dingin karena ia menatapku. Saya membelalakkan mata saya, melihat orang asing, otak saya bekerja untuk mencari sesuatu untuk Katakanlah.


"Apakah Anda mencari seseorang?"


aku mencoba membaca ekspresi, tapi kemudian dia terus menatapku kembali dalam keheningan. Untuk beberapa detik, ia tetap berakar pada tempatnya, mengatakan apa-apa. Jadi, Aku mengambil ini tanda untuk hanya mendapatkan kembali di dalam rumah.


dia hanya mulai berbicara ketika aku akan menutup pintu.



"I..."



berderit pintu kembali terbuka, menunggu dia untuk melanjutkan kalimat.



"Aku benci Anda."



Apakah kita pergi ke cerita sekarang?

: D