When we combine different construct

When we combine different constructor symbols, e.g., in the regular expression
a|ab*
it is not a priori clear how the different subexpressions are grouped. We
can use parentheses to make the grouping of symbols explicit such as in (aj(ab))
.
Additionally, we use precedence rules, similar to the algebraic convention that 3 +
4  5 means 3 added to the product of 4 and 5 and not multiplying the sum of 3
and 4 by 5. For regular expressions, we use the following conventions:
binds
tighter than concatenation, which binds tighter than alternative (j). The example
ajab

from above, hence, is equivalent to aj(a(b

)).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Ketika kita menggabungkan simbol konstruktor yang berbeda, misalnya, dalam ekspresi regulera|AB *Hal ini tidak apriori jelas bagaimana subexpressions berbeda dikelompokkan. Kamidapat menggunakan kurung untuk membuat pengelompokan simbol eksplisit seperti dalam (aj(ab)).Selain itu, kami menggunakan aturan didahulukan, mirip dengan Konvensi aljabar yang 3 +4 5 berarti 3 ditambahkan ke produk 4 dan 5 dan tidak mengalikan jumlah dari 3dan 4-5. Untuk string biasa, kami menggunakan konvensi berikut:mengikatlebih ketat daripada rangkaian, yang mengikat tighter daripada alternatif (j). ContohUjab, hal.dari atas, oleh karena itu, setara dengan aj ((b)).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Ketika kita menggabungkan simbol konstruktor yang berbeda, misalnya, dalam ekspresi reguler
yang | ab *
tidak apriori jelas bagaimana subexpressions berbeda dikelompokkan. Kami
dapat menggunakan tanda kurung untuk membuat pengelompokan simbol eksplisit seperti di (aj
(ab)).
Selain itu, kita gunakan aturan didahulukan, mirip dengan konvensi aljabar bahwa 3 +
4? 5 cara 3 ditambahkan ke produk 4 dan 5, bukan mengalikan jumlah 3
dan 4 dengan 5. Untuk ekspresi reguler, kita menggunakan konvensi berikut:
mengikat
ketat dari Rangkaian, yang mengikat ketat daripada alternatif (j). Contoh Ajab? Dari atas, maka, setara dengan aj (a (b?)).