Reviewing the role of natural and m

Reviewing the role of natural and manmade aerosols, Charlson and Wigley (1994) concluded that anthropogenic sulfur emissions far exceed those from phytoplankton, and that it is highly probable that global warming would have been greater, especially in the northern hemisphere, if there had not been an increase in albedo associated with the sulfur aerosols. In the elaborate coupled ocean– atmosphere model of Mitchell et al. (1995), the addition of a term for sulfate aerosols considerably improved the agreement with global means and large-scale patterns of temperature in recent decades.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Meninjau peran aerosol alam dan buatan manusia, Charlson dan Wigley (1994) menyimpulkan bahwa emisi belerang antropogenik jauh melampaui yang dari fitoplankton, dan bahwa itu sangat mungkin bahwa pemanasan global akan menjadi lebih besar, terutama di belahan bumi utara, kalau tidak ada peningkatan albedo yang terkait dengan aerosol belerang. Dalam model rumit ditambah laut-atmosfer Mitchell et al. (1995), penambahan istilah aerosol sulfat jauh meningkat perjanjian global berarti dengan skala besar pola suhu dalam beberapa dekade terakhir.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Meninjau peran aerosol alam dan buatan manusia, Charlson dan Wigley (1994) menyimpulkan bahwa emisi sulfur antropogenik jauh melebihi orang-orang dari fitoplankton, dan bahwa itu sangat mungkin bahwa pemanasan global akan menjadi lebih besar, terutama di belahan bumi utara, jika ada belum terjadi peningkatan albedo terkait dengan aerosol sulfur. Dalam model atmosfer ocean- rumit ditambah dari Mitchell et al. (1995), penambahan sebuah istilah untuk aerosol sulfat sangat ditingkatkan perjanjian dengan cara global dan pola skala besar suhu dalam beberapa dekade terakhir.