Kartini lahir dalam keluarga bangsawan Jawa saat Jawa merupakan bagian dari koloni Belanda di Hindia Belanda. Ayah Kartini, Sosroningrat, menjadi Kepala Kabupaten Jepara. Ayah Kartini awalnya kepala distrik Mayong. Ibunya, Ngasirah adalah putri Madirono dan guru agama di Teluwakur. Dia adalah istri pertamanya, tapi bukan yang paling penting. Pada saat ini, poligami merupakan praktik umum di kalangan bangsawan. Dia juga menulis Surat dari Putri Jawa. Peraturan kolonial membutuhkan Kepala Kabupaten menikah anggota dari kaum bangsawan. Karena Ngasirah tidak dari cukup bangsawan tinggi, [2] ayahnya menikah untuk kedua kalinya untuk Woerjan (Moerjam), keturunan langsung dari Raja Madura. Setelah pernikahan kedua ini, ayah Kartini diangkat ke Regency Kepala Jepara, menggantikan ayahnya istri keduanya sendiri, Tjitrowikromo.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
