There is a traditional view that ex

There is a traditional view that exchange rate depreciation improves exports of a country. However, despite continuous depreciation age long deficit of Bangladesh has not squeezed. This study investigates empirical explanation of real exchange rate and its volatility on export of Bangladesh in long run by using cointegration test and in short run dynamic adjustment from a vector error correction model. As trade partners are heterogeneous in nature, so this study considers aggregate as well as bilateral trade. Results of stability test find no existence of structural break point for aggregate model. However, aggregate trade model shows that depreciation improves export but volatility of exchange rate offsets the export growth by increasing uncertainty. Moreover, previous year's exchange rate also plays a vital role since trade contracts are made at earlier period. Results of bilateral trade provide different direction. Hence, for promoting export earnings of Bangladesh, this study suggests good understanding of economic and business environment of trading partners and formulation of tailor made policies.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Ada pandangan tradisional bahwa depresiasi nilai tukar meningkatkan ekspor suatu negara. Namun, meskipun terus-menerus depresiasi usia panjang defisit Bangladesh telah tidak diperas. Penelitian ini menyelidiki empiris penjelasan tentang nilai tukar riil dan volatilitas ekspor Bangladesh dalam jangka panjang dengan menggunakan cointegration tes dan singkatnya menjalankan dinamis penyesuaian dari model koreksi kesalahan vektor. Sebagai perdagangan mitra heterogen di alam, sehingga studi ini menganggap agregat serta perdagangan bilateral. Hasil uji stabilitas menemukan tidak adanya point break struktural untuk model agregat. Namun, model agregat perdagangan menunjukkan bahwa depresiasi meningkatkan ekspor tetapi volatilitas nilai tukar offset pertumbuhan ekspor dengan meningkatkan ketidakpastian. Selain itu, nilai tukar tahun sebelumnya juga memainkan peran penting karena kontrak-kontrak dagang yang dibuat pada periode sebelumnya. Hasil perdagangan bilateral memberikan arah berbeda. Oleh karena itu, untuk mempromosikan pendapatan ekspor Bangladesh, studi ini menunjukkan pemahaman yang baik tentang ekonomi dan lingkungan bisnis perdagangan mitra dan perumusan kebijakan dibuat khusus.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Ada pandangan tradisional yang depresiasi nilai tukar meningkatkan ekspor suatu negara. Namun, meskipun usia depresiasi terus menerus defisit panjang Bangladesh belum diperas. Studi ini meneliti penjelasan empiris nilai tukar riil dan volatilitas pada ekspor Bangladesh dalam jangka panjang dengan menggunakan uji kointegrasi dan singkatnya jangka penyesuaian dinamis dari model koreksi kesalahan vektor. Sebagai mitra dagang yang heterogen di alam, sehingga penelitian ini menganggap agregat serta perdagangan bilateral. Hasil uji stabilitas menemukan adanya titik istirahat struktural untuk model agregat. Namun, Model perdagangan agregat menunjukkan bahwa depresiasi meningkatkan ekspor namun volatilitas nilai tukar offset pertumbuhan ekspor dengan meningkatkan ketidakpastian. Selain itu, nilai tukar tahun sebelumnya juga memainkan peran penting karena kontrak perdagangan yang dibuat pada periode sebelumnya. Hasil perdagangan bilateral memberikan arah yang berbeda. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pendapatan ekspor dari Bangladesh, studi ini menunjukkan pemahaman yang baik tentang lingkungan ekonomi dan bisnis mitra dagang dan perumusan kebijakan yang dibuat.