Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Presiden sukarno IndonesiaPidato pembukaan Konferensi bandung, 18 april 1955 Abad ke duapuluh telah periode hebat dinamisme. Mungkin lima puluh tahun terakhir telah melihat lebih banyak perkembangan dan kemajuan materi lebih daripada lima ratus tahun sebelumnya. Orang telah belajar untuk mengontrol banyak dari scourges, yang pernah mengancam kepadanya. Dia telah belajar untuk mengkonsumsi jarak. Dia telah belajar untuk proyek suara dan gambar di seberang lautan dan benua. Ia telah belajar cara membuat mekar gurun dan tanaman bumi meningkatkan karunia mereka. Dia telah belajar untuk melepaskan kekuatan besar terkunci dalam partikel terkecil dari mater. Tetapi memiliki keterampilan politik orang berbaris di-tangan dengan keterampilan teknis dan ilmiah nya? Jawabannya adalah tidak! Keterampilan politik manusia telah jauh melampaui oleh keterampilan teknis, hasil ini adalah ketakutan. Dan terengah-engah manusia untuk keselamatan dan moralitas. Mungkin sekarang lebih dari setiap saat lainnya dalam sejarah dunia, masyarakat, pemerintah, dan statesmanship perlu berdasarkan kode tertinggi moral dan etika. Dan secara politik, apa kode tertinggi moralitas? Ini adalah subordinasi segalanya untuk kesejahteraan umat manusia. Tapi hari ini kita dihadapkan dengan situasi di mana kesejahteraan manusia tidak selalu pertimbangan utama. Banyak orang yang di tempat-tempat tinggi daya pikir, sebaliknya, mengendalikan dunia. Yes, we are living in a world of fear. The life of man today is corroded and made bitter by fear. Fear of future, fear of hydrogen bomb, fear of ideologies. Perhaps this fear is a greater danger than the danger itself, because it is fear, which drives men to act thoughtlessly, to act dangerously. All of us, I am certain, are united by more important things than those, which superficially divide us. We are united, for instance, by a common detestation of colonialism in whatever form it appears. We are united by a common detestation of racialism. And we are united by a common determination to preserve and stabilize peace in the world. We are often told, “colonialism in dead.” Let us not be deceived or even soothed by that. I say to you, colonialism is not yet dead. How can we say it is dead, so long as vast of Asia and Africa are unfree. And, I beg of you do not think of colonialism only in the classic form, which we of Indonesia, and our brothers in different parts of Asia and Africa, knew. Colonialism has also its modern dress, in the form of economic control, intellectual control, and actual physical control by a small but alien community within a nation. It is a skillful and determined enemy, and it appears, in many guises. It does not give up its loot easily. Wherever, whenever and however it appears, colonialism is an evil thing, and one which must be eradicated from the earth… Sumber:(kutipan diambil dari Afrika-Asia berbicara dari Bandung, (Djakarta Indonesia Kementerian luar negeri, 1955,19-29)
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..