Doping practices have, since the 19

Doping practices have, since the 1960s, been outlawed, in part, to protect athletes’ health. Long lists of side effects are presented as evidence of the irreparable harm that is wreaked upon an abuser’s body, offering a useful justification for the prohibition, and eventual eradication, of specific sub-stances and methods from sport (Mottram 2003). Furthermore, interna-tional anti-doping policies reinforce the sanctity of physical well-being. The Australian Sports Anti-Doping Authority, for example, suggests doping to be ‘the use of a substance or method, potentially dangerous to athletes’ health, and/or capable of enhancing their performance’ (ASADA 2006), whilst the Tough on Drugs policy reveals that doping ‘carries serious health risks for individuals’ (DISR 1999). The German Nationale Anti-Doping Agentur refers to the increased ‘health risks’ facing athletes who dope (NADA 2006); the Canadian Policy Against Doping in Sport is similarly committed to ‘protect[ing] the health of individuals’; and the US Anti-Doping Agency seeks to ‘ensu[re] the health of athletes’ (USOT 2006)

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Praktek-praktek doping, sejak 1960-an, telah melarang, sebagian, untuk melindungi kesehatan atlet. Daftar panjang sisi effects disajikan sebagai bukti dari kerugian dapat diperbaiki yang mendatangkan atas tubuh seorang pelaku, offering pembenaran berguna untuk larangan, dan akhirnya pemberantasan, stances sub tertentu dan metode dari olahraga (Mottram 2003). Selain itu, kebijakan anti-doping internasional-mem memperkuat kesucian kesejahteraan fisik. Otoritas Australia olahraga Anti-Doping, misalnya, menunjukkan doping menjadi 'penggunaan zat atau metode, berpotensi berbahaya untuk atlet' Kesehatan, dan/atau mampu meningkatkan kinerja mereka ' (ASADA 2006), sementara tangguh di kebijakan obat-obatan mengungkapkan bahwa doping 'membawa risiko kesehatan yang serius untuk individu' (DISR 1999). Jerman Nationale Anti-Doping Agentur merujuk kepada peningkatan 'risiko kesehatan' menghadapi atlet yang ganja (NADA 2006); Kanada kebijakan terhadap Doping dalam olahraga sama berkomitmen untuk 'Lindungi [ing] kesehatan individu'; dan badan kita Anti-Doping berusaha untuk 'ensu [kembali] kesehatan atlet' (USOT 2006)

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Praktek doping telah, sejak 1960-an, telah dilarang, sebagian, untuk melindungi kesehatan atlet. Daftar panjang sisi e ff ects disajikan sebagai bukti melukai yang mendatangkan pada tubuh seorang pelaku yang, o ff kenai pembenaran berguna untuk larangan, dan pemberantasan akhirnya, dari sub-sikap dan metode dari olahraga (Mottram 2003) tertentu. Selanjutnya, kebijakan anti-doping interna-tional memperkuat kesucian kesejahteraan fisik. Australia Olahraga Anti-Doping Authority, misalnya, menunjukkan doping menjadi 'penggunaan zat atau metode, yang berpotensi berbahaya untuk atlet kesehatan, dan / atau mampu meningkatkan kinerja mereka' (ASADA 2006), sementara Tangguh di Obat kebijakan mengungkapkan bahwa doping 'membawa risiko kesehatan yang serius bagi individu' (DISR 1999). Jerman Nationale Anti-Doping Agentur mengacu menghadapi atlet yang meningkat 'risiko kesehatan' yang obat bius (NADA 2006); Kebijakan Kanada Melawan Doping dalam Olahraga juga sama berkomitmen untuk 'melindungi [ing] kesehatan individu; dan Amerika Serikat Anti-Doping Agency berusaha untuk 'Ensu [kembali] kesehatan atlet' (USOT 2006)