will lower the tendency of the work

will lower the tendency of the worker to leave and vice versa (Morrell et al., 2004). At the same time, managers should also be aware that of the question whether the decision to leave could have been prevented by the organization. This is important for the planning of interventions. It would be realistic to manage this turnover as unavoidable rather than spend on theorized preventive measures, such as increasing pay. These losses of employees can also be described as “necessary causalities” (Morrell et al., 2004).
The impact of Human Resource Mismanagement can have a profound negative effect on the Organization. The expectancy theory predicts that one level’s of motivation depends on the attractiveness of the rewards sought and the probability of obtaining these rewards (Savinelli, 1990) can hold sway in any current organization management’s objective to achieve high productivity and competitive edge in the ‘market place’. Employees desire compensation system that they perceive as being fair and commensurate with their skills and expectations. Pay therefore is a major consideration in an organization because it provides employees with a tangible reward for their services as well as source of recognition and livelihood (Howard, 1993; Thwala et al., 2012; Abdullah et al., 2012).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

akan menurunkan kecenderungan pekerja untuk meninggalkan dan wakil versa (Morrell et al., 2004). Pada saat yang sama, manajer juga harus menyadari bahwa pertanyaan apakah keputusan untuk meninggalkan bisa dicegah oleh organisasi. Hal ini penting untuk perencanaan intervensi. Ini akan menjadi realistis untuk mengelola ini omset sebagai tidak dapat dihindari daripada menghabiskan berteori tindakan pencegahan, seperti meningkatkan membayar. Kerugian ini karyawan dapat juga digambarkan sebagai "diperlukan causalities" (Morrell et al., 2004).Dampak manusia salah urus sumber daya dapat memiliki efek negatif yang mendalam pada organisasi. Teori pelanggaran harapan memprediksi bahwa satu tingkat motivasi tergantung pada daya tarik imbalan yang dicari dan peluang mendapatkan pahala-pahala (Savinelli, 1990) dapat terus bergoyang setiap saat ini manajemen organisasi tujuan untuk mencapai produktivitas yang tinggi dan kompetitif di' pasar'. Karyawan keinginan sistem kompensasi yang mereka anggap sebagai adil dan setaraf dengan keterampilan dan harapan mereka. Bayar karena itu adalah pertimbangan utama dalam sebuah organisasi karena menyediakan karyawan dengan pahala yang nyata untuk layanan mereka serta sumber pengakuan dan mata pencaharian (Howard, 1993; Thwala et al., 2012; Abdullah et al., 2012).