6b. lest. The use of the conjunctio

6b. lest. The use of the conjunction shows that there is still the possibility of averting the threatened disaster, but we have moved beyond the stage represented in the second vision (7:4–6), where the prophet’s intercession was sufficient to reverse the divine decision. Now, however, full-scale repentance on the part of the people is required.
rush. The verb is used characteristically of the onset of the Spirit (Judg 14:6, 19). The subject here is God; in similar passages (Jer 4:4, 21:12) we find his wrath:

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

6B. supaya. Penggunaan konjungsi menunjukkan bahwa masih ada kemungkinan untuk menghindari bencana terancam, tapi kami telah pindah melampaui tahap diwakili dalam penglihatan kedua (7:4-6), dimana perantaraan nabi itu sudah cukup untuk membalikkan keputusan ilahi. Sekarang, namun, skala penuh pertobatan dari rakyat diperlukan.terburu-buru. Kata kerja digunakan khas dari timbulnya Roh (Hakim 14:6, 19). Subjek di sini adalah Tuhan; di bagian serupa (Yer 4:4, 21:12) kita menemukan murka-Nya:

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

6b. jangan sampai. Penggunaan bersamaan menunjukkan bahwa masih ada kemungkinan mencegah bencana mengancam, tapi kami telah pindah melampaui tahap diwakili dalam visi kedua (7: 4-6), di mana syafaat nabi adalah cukup untuk membalikkan keputusan ilahi. Sekarang, bagaimanapun, skala penuh pertobatan pada bagian dari orang-orang yang diperlukan.
Terburu-buru. Kata kerja yang digunakan khas dari timbulnya Roh (Hak 14: 6, 19). Subjek di sini adalah Allah; dalam bagian-bagian yang sama (Yer 4: 4, 21:12) kita menemukan murka-Nya: