English literature is generally see

English literature is generally seen as beginning with the epic poem Beowulf, that dates from between the 8th to the 11th centuries, the most famous work in Old English, which has achieved national epic status in England, despite being set in Scandinavia. The next important landmark is the works of the poet Geoffrey Chaucer (c. 1343–1400), especially The Canterbury Tales. Then during the Renaissance, especially the late 16th and early 17th centuries, major drama and poetry was written by Edmund Spenser, William Shakespeare, Ben Jonson, John Donne and many others. Another great poet, from later in the 17th century, was John Milton (1608–74) author of the epic poem Paradise Lost (1667). The late 17th and the early 18th century are particularly associated with satire, especially in the poetry of John Dryden and Alexander Pope, and the prose works of Jonathan Swift. The 18th century also saw the first British novels in the works of Daniel Defoe, Samuel Richardson, and Henry Fielding, while the late 18th and early 19th century was the period of the Romantic poets Wordsworth, Coleridge, Shelley and Keats.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sastra Inggris umumnya dipandang sebagai dimulai dengan syair epik Beowulf, yang tanggal dari antara 8 sampai abad ke-11, karya yang paling terkenal dalam bahasa Inggris, yang telah mencapai status epik nasional di Inggris, meskipun berada di Skandinavia. Tengara penting berikutnya adalah karya-karya penyair Geoffrey Chaucer (c. 1343-1400), terutama The Canterbury Tales. Kemudian selama Renaissance, terutama akhir 16 dan abad-abad 17 awal, drama utama dan puisi ditulis oleh Edmund Spenser, William Shakespeare, Ben Jonson, John Donne dan banyak lainnya. Lain besar penyair, dari kemudian di abad ke-17, adalah John Milton (1608 – 74) penulis puisi epik Paradise Lost (1667). 17 akhir dan awal abad ke-18 yang terutama terkait dengan sindiran, terutama dalam puisi dan Alexander Pope, John Dryden dan prosa bekerja dari Jonathan Swift. Abad ke-18 juga melihat prosa Inggris dalam karya-karya Daniel Defoe, Samuel Richardson dan Henry Fielding, sementara 18 dan 19 abad ke periode penyair romantis Wordsworth, Coleridge, Shelley dan Keats.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sastra Inggris umumnya dipandang sebagai awal dengan puisi epik Beowulf, yang tanggal dari antara 8 sampai abad ke-11, pekerjaan yang paling terkenal di Inggris Kuno, yang telah mencapai status wiracarita nasional di Inggris, meskipun sedang diatur di Skandinavia. Tengara penting berikutnya adalah karya penyair Geoffrey Chaucer (c. 1343-1400), terutama The Canterbury Tales. Kemudian selama Renaissance, terutama pada akhir abad ke-17 dan awal 16, drama besar dan puisi ditulis oleh Edmund Spenser, William Shakespeare, Ben Jonson, John Donne dan banyak lainnya. Penyair besar lain, dari kemudian di abad ke-17, John Milton (1608-1674) penulis puisi epik Paradise Lost (1667). 17-an dan awal abad ke-18 secara khusus terkait dengan sindiran, terutama dalam puisi John Dryden dan Alexander Pope, dan prosa karya Jonathan Swift. Abad ke-18 juga melihat novel Inggris pertama dalam karya Daniel Defoe, Samuel Richardson, dan Henry Fielding, sedangkan akhir abad ke-19 ke-18 dan awal adalah periode penyair Romantis Wordsworth, Coleridge, Shelley dan Keats.