Thirty years ago, type 2 diabetes m

Thirty years ago, type 2 diabetes mellitus has been thought to be a rare occurrence in children and adolescents. How-ever, in the mid-1990s, investigators began to observe an

increasing incidence of type 2 diabetes mellitus world-wide[1]. This is particularly the case in the United States[1,2]

but has also been reported in other countries like Canada, Japan, Austria, United Kingdom and Germany[3-10]. In some regions in the United States, type 2 diabetes mellitus is as frequent as type 1 diabetes mellitus in adolescents [11].

This observation followed a striking increase both

the prevalence and the degree of obesity in children and adolescents in many populations[12,13]. Overweight is at
present the most common health problem facing chil-dren in both develop and developing countries[13]. While
obesity is not increasing any more in the United States and some countries in Europe[14,15], the prevalence of

type 2 diabetes mellitus has been increased threefold[15]. This has been attributed to the fact, that the prevalence of obesity is not increasing but the degree of obesity in affected children and adolescents[15].

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tiga puluh tahun yang lalu, diabetes mellitus tipe 2 telah berpikir untuk menjadi jarang terjadi pada anak-anak dan remaja. Bagaimana-pernah, pada pertengahan 1990-an, peneliti mulai mengamatipeningkatan insidensi tipe 2 diabetes melitus seluruh dunia [1]. Hal ini terutama terjadi di Amerika Serikat [1,2]tetapi juga telah dilaporkan di negara lain seperti Kanada, Jepang, Austria, Inggris dan Jerman [3-10]. Di beberapa daerah di Amerika Serikat, tipe 2 diabetes mellitus sesering tipe 1 diabetes melitus remaja [11].Pengamatan ini diikuti peningkatan mencolokprevalensi dan tingkat obesitas pada anak-anak dan remaja dalam banyak populasi [12,13]. Kelebihan berat badan adalah padasekarang yang paling umum kesehatan masalah menghadapi anak dalam kedua berkembang dan negara-negara berkembang [13]. Sementaraobesitas tidak meningkat setiap lebih di Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa [14,15], prevalensidiabetes mellitus tipe 2 telah meningkat tiga kali lipat [15]. Ini telah dikaitkan dengan fakta bahwa prevalensi kegemukan tidak meningkat tetapi tingkat obesitas pada anak-anak yang terkena dampak dan remaja [15].

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tiga puluh tahun yang lalu, diabetes mellitus tipe 2 telah dianggap jarang terjadi pada anak-anak dan remaja. Bagaimana-pernah, di pertengahan 1990-an, peneliti mulai mengamati

meningkatnya insiden diabetes melitus tipe 2 di seluruh dunia [1]. Hal ini terutama terjadi di Amerika Serikat [1,2]

tetapi juga telah dilaporkan di negara-negara lain seperti Kanada, Jepang, Austria, Inggris dan Jerman [10/03]. Di beberapa daerah di Amerika Serikat, diabetes mellitus tipe 2 adalah sesering tipe 1 diabetes mellitus pada remaja [11].

Pengamatan ini diikuti peningkatan mencolok baik

prevalensi dan tingkat obesitas pada anak-anak dan remaja di banyak populasi [12, 13]. Kegemukan adalah pada
saat masalah kesehatan yang paling umum yang dihadapi chil-anak di kedua mengembangkan dan negara-negara berkembang [13]. Sementara
obesitas tidak meningkat lagi di Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa [14,15], prevalensi

diabetes mellitus tipe 2 telah meningkat tiga kali lipat [15]. Ini telah dikaitkan dengan fakta, bahwa prevalensi obesitas tidak meningkat tetapi tingkat obesitas pada anak-anak dan remaja [15] yang terkena dampak.