I’m unsure whether to completely ha

I’m unsure whether to completely hate it, hate it a little bit, or actually like it a lot. It’s certainly different from the typical destination brands that have literally smoothed out all the edges. Here, the rough — okay, really rough — calligraphic style could allude to a still-developing culture that hasn’t completely lost all connections to its past and traditions before the advent of technology… it also alludes to a complete disregard for pleasant letterforms. Each specific letter shape is more cringe-worthy than the next, culminating in what may be the worst-shaped “a” I have seen. But I find the reference sources — clothing and folk dance ribbons — charming and well represented. The extended “K” definitely looks like a sleeve from the traditional clothing. It’s also kind of a horrible “K” and the rationalization that it’s “two arms wide open” make me want to grab them by the wrists, punch the logo with them, and repeat “Why are you hitting yourself?” over and over. The “Imagine your” type in DIN looks too disconnected and tacked on to be very useful or memorable.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Saya tidak yakin apakah akan benar-benar benci, benci itu sedikit, atau benar-benar seperti itu banyak. Hal ini tentu saja berbeda dari merek khas tujuan yang telah benar-benar merapikan keluar semua tepi. Di sini, kasar-Oke, benar-benar kasar — kaligrafi gaya bisa menyinggung untuk masih mengembangkan budaya yang belum benar-benar kehilangan semua koneksi ke masa lalu dan tradisi sebelum munculnya teknologi... budi pekerti pedulian terhadap letterforms menyenangkan. Setiap bentuk huruf tertentu lebih merasa ngeri-layak daripada berikutnya, berpuncak pada apa yang mungkin terburuk berbentuk "" saya telah melihat. Tapi aku menemukan sumber referensi — pakaian dan tarian rakyat pita — menawan dan diwakili baik. Diperpanjang "K" pasti terlihat seperti lengan dari pakaian tradisional. Ini juga agak mengerikan "K" dan rasionalisasi bahwa itu adalah "dua lengan terbuka lebar" membuat saya ingin ambil mereka dengan pergelangan tangan, pukulan logo dengan mereka, dan ulangi "Mengapa Anda memukul sendiri?" berulang -ulang. "Bayangkan Anda" ketik DIN tampak terlalu terputus dan tertempel pada sangat berguna atau mengesankan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Saya tidak yakin apakah akan benar-benar membencinya, benci sedikit, atau benar-benar seperti itu banyak. Ini tentu berbeda dengan merek tujuan khas yang telah benar-benar merapikan semua tepi. Di sini, kasar - Oke, benar-benar kasar - gaya kaligrafi bisa menyinggung budaya yang masih berkembang yang belum sepenuhnya hilang semua koneksi ke masa lalu dan tradisi sebelum munculnya teknologi ... itu juga menyinggung mengabaikan lengkap untuk letterforms menyenangkan. Setiap huruf bentuk tertentu lebih ngeri-layak daripada berikutnya, yang berpuncak pada apa yang mungkin berbentuk terburuk "a" Saya telah melihat. Tapi saya menemukan sumber-sumber referensi - pakaian dan tarian rakyat pita - menawan dan terwakili. Diperpanjang "K" jelas terlihat seperti lengan dari pakaian tradisional. Ini juga semacam mengerikan "K" dan rasionalisasi bahwa itu "dua tangan terbuka lebar" membuat saya ingin ambil mereka dengan pergelangan tangan, memukul logo dengan mereka, dan ulangi "Mengapa kamu memukul diri sendiri?" Berulang-ulang. The "Bayangkan Anda" ketik DIN terlihat terlalu terputus dan ditempelkan pada akan sangat berguna atau mengesankan.