journalist defend their heavy repor

journalist defend their heavy reporting on soeharto -indeed , soeharto story has many criteria to be worth covering: prominence, magnitude, controversy. but it is lacking significance. soeharto is not a matter for indonesia people right now. people need to be focused on other more important matters: financing education for their children, seeking jobs, putting standard menu on table on daily basis, finding tricks to overcome transportation obstacles ( especially in east java province, which is is severely affected by the lapindo mud ), and starting lives after flood or earthquake disasters.

soeharto is not a matter anymore. what will matter with this frenzy media coverage of the health or the anticipated anticipated death of soeharto is how our government treats this issue.

the coverage of soeharto's state of healt has become out of proportion. it consumes 30 to 50% of newpaper space and broadcast air time. we, media consumers, are robbed of our right for free, varied, and diverse information. we are being fed a news story that has no significance with us. how will soeharto's story help us solve the problem of our daily lives?
people work twice as hard and for less money in the mud area in porong-sidoarjo, east java other people are struggling to overcome the trauma of disaster in aceh, jogjakarta, and the cities along bengawan solo (from ngawi to gresik.)

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

wartawan mempertahankan berat laporan tentang soeharto-memang, soeharto cerita memiliki banyak kriteria untuk layak meliputi: menonjol, besarnya, kontroversi. Tapi itu adalah kurang penting. Soeharto bukanlah masalah bagi orang-orang indonesia sekarang. orang perlu untuk fokus pada hal-hal lain yang lebih penting: pembiayaan pendidikan untuk anak-anak mereka, mencari pekerjaan, meletakkan standar menu di meja setiap hari, menemukan trik untuk mengatasi hambatan transportasi (terutama di Jawa Timur provinsi, yang adalah dipengaruhi oleh lumpur lapindo), dan mulai hidup setelah bencana banjir atau gempa bumi.Soeharto adalah bukan masalah lagi. apa akan peduli dengan liputan media frenzy ini kesehatan atau kematian diantisipasi diantisipasi soeharto adalah bagaimana pemerintah memperlakukan masalah ini.cakupan negara soeharto healt telah menjadi keluar dari proporsi. It mengkonsumsi 30 sampai 50% newpaper ruang dan waktu udara siaran. kami, konsumen media, merampok kita hak untuk informasi gratis, bervariasi dan beragam. kita diberi sebuah berita yang tidak memiliki arti dengan kami. bagaimana cerita soeharto akan membantu kita mengatasi masalah kehidupan sehari-hari?orang bekerja dua kali lebih keras dan kurang uang di Kawasan Lumpur di porong-sidoarjo, Jawa Timur orang lain berjuang untuk mengatasi trauma bencana di aceh, Yogyakarta, dan kota-kota sepanjang bengawan solo (dari ngawi ke gresik.)

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

wartawan membela pelaporan berat mereka pada -Memang soeharto, cerita soeharto memiliki banyak kriteria bernilai meliputi: menonjol, besarnya, kontroversi. tetapi kurang signifikan. soeharto bukan masalah bagi orang-orang Indonesia sekarang. orang perlu difokuskan pada hal-hal lain yang lebih penting: pembiayaan pendidikan bagi anak-anak mereka, mencari pekerjaan, menempatkan menu standar di atas meja setiap hari, menemukan trik untuk mengatasi kendala transportasi (terutama di timur Provinsi Jawa, yang sangat terpengaruh oleh lapindo yang lumpur), dan memulai kehidupan setelah banjir atau gempa bencana. soeharto bukan masalah lagi. apa yang akan peduli dengan hal ini liputan media hiruk-pikuk kesehatan atau diantisipasi kematian diantisipasi soeharto adalah bagaimana pemerintah kita memperlakukan masalah ini. cakupan negara soeharto tentang healt telah menjadi tidak proporsional. mengkonsumsi 30 sampai 50% dari ruang newpaper dan disiarkan air time. kita, konsumen media, dirampok hak kami untuk informasi gratis, bervariasi, dan beragam. kami sedang makan berita yang tidak memiliki signifikansi dengan kami. bagaimana soeharto Kisah akan membantu kita memecahkan masalah kehidupan sehari-hari? orang bekerja dua kali lebih keras dan kurang uang di daerah lumpur porong-sidoarjo, jawa timur orang lain sedang berjuang untuk mengatasi trauma bencana di aceh, jogjakarta, dan kota-kota di sepanjang bengawan solo (dari Ngawi ke Gresik.)