The fundamentals of the Lean Supply

The fundamentals of the Lean Supply Chain are still valuable, but there is a shift to Agile? Agile simply means, according to agilemethodology.org:

Agile methodology is an alternative to traditional project management, typically used in software development. It helps teams respond to unpredictability through incremental, iterative work cadences, known as sprints. Agile methodologies are an alternative to waterfall, or traditional sequential development.

Considering individualization and growing complexity, the lean concept is, however, no longer sufficient. Now and in the future, processes in the supply chain must rather be agile or, more clearly, flexible and interactive, ensuring high-quality delivery results. To expand upon Agile in the supply chain management model, agile supply chain management stands for the ability to cope with unforeseen events through the use of lightning-fast decision making. The implementation of this management approach requires more than just the commitment of those involved. An additional technological component is essential and enables people to deal with the unplannable.

Achieving agile leadership skills is actually more of a process than a 2016 supply chain trend and will accompany us through the year 2016.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dasar-dasar Lean Supply Chain masih berharga, namun ada pergeseran untuk Agile? Agile hanya berarti, menurut agilemethodology.org:Metodologi Agile adalah sebuah alternatif untuk manajemen proyek tradisional, biasanya digunakan dalam pengembangan perangkat lunak. Ini membantu tim menanggapi ketidakpastian melalui inkremental, berulang-ulang pekerjaan cadences, dikenal sebagai Sprint. Metodologi Agile adalah sebuah alternatif untuk air terjun, atau pembangunan urut tradisional.Mengingat individualisasi dan meningkatnya kompleksitas, konsep ramping adalah, bagaimanapun, tidak lagi cukup. Sekarang dan di masa depan, proses dalam rantai pasokan agak harus tangkas atau, lebih jelas, fleksibel dan interaktif, memastikan hasil berkualitas tinggi pengiriman. Untuk memperluas Agile dalam pasokan manajemen jaringan model, tangkas manajemen rantai suplai singkatan dari kemampuan untuk mengatasi dengan peristiwa-peristiwa yang tak terduga melalui pengambilan keputusan kilat-cepat. Implementasi pendekatan manajemen ini memerlukan lebih dari sekedar komitmen mereka yang terlibat. Komponen teknologi tambahan penting dan memungkinkan orang untuk berurusan dengan unplannable.Mencapai keterampilan kepemimpinan agile sebenarnya lebih dari sebuah proses dari kecenderungan rantai pasokan 2016 dan akan menemani kita melalui tahun 2016.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dasar-dasar Supply Chain Lean masih berharga, tetapi ada pergeseran ke Agile? Agile berarti, menurut agilemethodology.org:

metodologi Agile adalah sebuah alternatif untuk manajemen proyek tradisional, biasanya digunakan dalam pengembangan perangkat lunak. Ini membantu tim menanggapi ketidakpastian melalui tambahan, irama kerja berulang, yang dikenal sebagai sprint. Metodologi tangkas merupakan alternatif untuk air terjun, atau pengembangan berurutan tradisional.

Mengingat individualisasi dan kompleksitas yang berkembang, konsep lean adalah, bagaimanapun, tidak lagi memadai. Sekarang dan di masa depan, proses dalam rantai pasokan harus lebih gesit atau, lebih jelas, fleksibel dan interaktif, memastikan hasil pengiriman berkualitas tinggi. Untuk memperluas Agile dalam model manajemen rantai pasokan, manajemen rantai pasokan tangkas singkatan kemampuan untuk mengatasi kejadian tak terduga melalui penggunaan pengambilan keputusan kilat-cepat. Penerapan pendekatan manajemen ini membutuhkan lebih dari sekedar komitmen mereka yang terlibat. Komponen teknologi tambahan penting dan memungkinkan orang untuk berurusan dengan unplannable.

Mencapai keterampilan kepemimpinan tangkas sebenarnya lebih dari sebuah proses dari 2016 tren rantai pasokan dan akan menemani kita melalui tahun 2016.