While President Obama, Secretary of

While President Obama, Secretary of State Kerry, and Prime Minister Cameron absurdly contend that the Islamic State, or ISIS, is not Islamic, al-Din – an authentic moderate Muslim who regards the Islamic State as the enemy – patiently explains that the jihadist organization adheres to a firmly established interpretation of Islam that is based on sharia and fiqh (jurisprudence).

ISIS has already begun terror attacks in Canada, America is next. And the thousands of mosques that dot our landscape are the very training grounds where this evil is emanating from. America has no choice but to begin closing each and every mosque that preaches jihad.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sementara Presiden Obama, Sekretaris Negara Kerry dan Perdana Menteri Cameron bukan kepalang berpendapat bahwa negara Islam, atau ISIS, bukanlah Islam, al-Din-Muslim moderat otentik yang menganggap negara Islam sebagai musuh-sabar menjelaskan bahwa organisasi jihadis mematuhi interpretasi yang tegas mapan Islam yang berdasarkan Syariah dan Fikih.ISIS telah dimulai serangan teror di Kanada, Amerika berikutnya. Dan ribuan masjid yang dot lanskap kami adalah dasar pelatihan sangat mana kejahatan ini berasal dari. Amerika memiliki pilihan tetapi untuk mulai menutup setiap masjid yang berkhotbah jihad.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sementara Presiden Obama, Menteri Luar Negeri Kerry, dan Perdana Menteri Cameron kepalang berpendapat bahwa Negara Islam, atau ISIS, tidak Islam, al-Din - seorang Muslim moderat otentik yang menganggap Negara Islam sebagai musuh - sabar menjelaskan bahwa organisasi jihad menganut interpretasi mapan Islam yang didasarkan pada syariah dan fiqh (yurisprudensi). ISIS sudah mulai serangan teror di Kanada, Amerika adalah berikutnya. Dan ribuan masjid yang dot lanskap kami adalah alasan yang sangat pelatihan mana yang jahat ini berasal dari. Amerika tidak memiliki pilihan selain mulai menutup setiap masjid yang mengajarkan jihad.